INOVASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM RANGKA PENANAMAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL

Cut Intan Hayati, Herawati Herawati

Abstract


Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu perwujudan dari pengembangan sistem pendidikan Islam. Di tengah-tengah pesatnya inovasi Pendidikan dalam konteks pengembangan kurikulum, sering kali para guru PAI merasa kebingungan dalam menghadapinya. Dan inovasi pendidikan tersebut cenderung bersifat top-down innovation dengan strategi power coercive atau strategi pemaksaan dari atasan (pusat) yang berkuasa. Inovasi bertujuan untuk meningkatkan mutu, efisiensi serta efektivitas pelaksanaan Pembelajaran PAI. Namun demikian, hendaknya kurikulum Pendidikan Agama Islam seyogyanya mencakup segala dimensi termasuk dalam bersikap dan bertindak sehingga kurikulum Pendidikan Agama Islam harus terintegrasi dengan berbagai disiplin ilmu lainnya termasuk terintegrasi dengan nilai-nilai kearifan lokal setempat. Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan Pustaka (literature review) dengan mengumpulkan data-data maupun sumber yang berkaitan dengan satu topik tertentu yang mana informasi ini dapat dari jurnal, laporan penelitian, buku, e-book, sumber Pustaka lainnya. Hasil pelaksanaan penelitian ini membuktikan bahwa kebudayaan lokal dapat dijadikan sebagai khazanah lokal dalam kurikulum pembelajaran PAI yang mampu mengeliminir Pendidikan Agama dalam pembelajaran di sekolah dan sebagai upaya mengeliminir gagap budaya pad para peserta didik, sehingga mereka mencari kompensasi pada budaya lain yang dalam banyak hal memiliki resistensi terhadap nilai-nilai agama. Muatan lokal dalam kurikulum berdasarkan regulasi Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab di Madrasah sebagai upaya meningkatkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

Kata kunci: Inovasi Kurikulum, Pendidikan Agama Islam, Nilai-nilai Kerarifan Lokal.

Islamic Religious Education (PAI) curriculum innovation is one manifestation of the development of the Islamic education system. In the midst of the rapid pace of educational innovation in the context of curriculum development, PAI teachers often feel confused about dealing with it. And these educational innovations tend to be top-down innovation with coercive power strategies or coercive strategies from the ruling (central) superiors. Innovation aims to improve the quality, efficiency and effectiveness of implementing PAI learning. However, the Islamic Religious Education curriculum should cover all dimensions including attitudes and actions so that the Islamic Religious Education curriculum must be integrated with various other disciplines including integrated with local wisdom values. This research is a literature review research by collecting data and sources related to a particular topic where this information can be obtained from journals, research reports, books, e-books, other library sources. The results of the implementation of this research prove that local culture can be used as local treasures in the PAI learning curriculum which is able to eliminate religious education in learning at school and as an effort to eliminate cultural stuttering in students, so that they seek compensation in other cultures which in many ways have resistance. to religious values. Local content in the curriculum is based on Regulation of the Minister of Religion Number 2 of 2008 concerning Content Standards and Competency Standards for Graduates of Islamic Religious Education and Arabic in Madrasas as an effort to improve Competency Standards and Basic Competences.

Keywords: Curriculum Innovation, Islamic Religious Education, Local Wisdom Values.


Full Text:

PDF

References


BNSP (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Agama RI (2005). Pedoman Pendidikan Agama Islam Untuk Sekolah Umum, (Jakarta: Dirjen Kelembagaan Islam Dapendais.

Muhaimin (2005). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nana Sudjana dan Ahmad Rifa’I (2002). Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Nana Syaodih Sukmadinata (2006). Kurikulum: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasiwan dkk (2012). Dari Kampus UNY untuk Indonesia Baru, Yogyakarta: Penerbit ARTI.

Oemar Hamalik (2007). Managemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Menteri Agama RI Nomor. 2 Tahun 2008 Tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.

Ridwan N.A (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal, Jurnal IBDA, Vol. 5, No. 1, Purwokerto, P3M STAIN Purwokerto.

Sofian Amri dan Iif Khoiru Ahmadi (2009), Konstruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, Jakarta: Prestasi Pusteka Publisher.

Suhartini (2009). Proseding Seminar Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Yogyakarta.

Synder, H. (2019). Literature review as a research methology: an overvie and guidelines. Jurnal of Business Research.

Wina Sanjaya (2008). Kurikulum dan Pembelajaran (Teori dan Praktik Kurikulum KTSP), Jakarta: Prenada Media Group.

Zed, M. (1999). Metodologi Sejarah. FIS UNP.




DOI: https://doi.org/10.33143/jes.v8i2.2579

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-5338
p-ISSN: 2442-4706

PRINCIPAL CONTACT

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id


This journal indexed by

Google SchoolarPortal Garuda