KARAKTER MASYARAKAT PIDIE DALAM SASTRA LISAN SEUMAPA PADA PROSESI PERKAWINAN DI KECAMATAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

Arismunandar Arismunandar, Achmad Zaki

Abstract


Julius Jacobs, seorang ahli kesehatan yang pernah bertugas di Aceh Tahun 1878 sampai menjelang akhir abad XIX, menulis: “Besarnya pengaruh Hindu atas penduduk asli setidaknya dapat diteguhkan oleh kenyataan tentang penggunaan nama-nama tempat dalam bahasa Hindu di mana istilahnya terdapat dalam bahasa Aceh. Pengaruh Hindu juga terhadap adat istiadat juga tidak perlu dilakukan lagi, terutama sekali bahwa kerajaan Hindu telah terbangun kuat hingga pertengahan abad pertama XVI ketika umat Islam menggantikan tempatnya dan benih-benih bulan sabit bertebaran luas terutama di atas runtuhan kerajaan Hindu tersebut. Penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan sesuatu, seperti kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, konsekuensi, atau kecenderungan yang sedang berlangsung, disebut sebagai penelitian deskriptif. Kabupaten Aceh Pidie menjadi lokasi penelitian dilakukan. Alasan peneliti ke lokasi ini adalah untuk mempelajari lebih jauh tentang adat masyarakat Aceh Pidie yang saling menikah dengan pantun berbalas (seumapa). Orang yang akan diwawancarai untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian adalah informan penelitian, atau Ahli Seumapa. Tujuan khusus penelitian yang dituangkan dalam rumusan penelitian adalah objek penelitian. Peneliti dapat belajar dari tiga informan selama wawancara bahwa pantun agama, nasihat, dan jenaka adalah jenis pantun yang juga sering digunakan dalam tradisi pernikahan Aceh. Para syekh juga memasukkan pantun religi, nasehat, dan jenaka dalam pantun seumapa. Para Syekh biasanya menggunakan isi pantun yang dibuat secara spontan dalam sajak mereka. Agar pendengarnya tidak bosan, para syekh menambah konten pantun jenaka agar pantunnya lebih memikat.

Kata Kunci: Karakter Masyarakat Dalam Sastra Lisan Seumapa Pada Prosesi Perkawinan


Julius Jacobs, a health expert who served in Aceh from 1878 until towards the end of the nineteenth century, wrote: "The magnitude of Hindu influence on the native population can at least be confirmed by the fact of the use of place names in Hindu language where the terms are found in Acehnese. There is no need to mention the influence of Hinduism on customs, especially since the Hindu kingdom had been firmly established until the middle of the 16th century when Muslims took their place and the seeds of the crescent moon spread widely, especially over the ruins of the Hindu kingdom. Research that aims to describe and interpret something, such as existing conditions or relationships, developing opinions, ongoing processes, consequences, or ongoing trends, is called descriptive research. Aceh Pidie Regency was the location where the research was conducted. The reason the researchers went to this location was to learn more about the custom of the Aceh Pidie people who marry each other with reciprocal rhymes (seumapa). The people who will be interviewed to obtain the information needed for research are research informants, or Seumapa Experts. The specific research objective stated in the research formulation is the research object. Researchers were able to learn from three informants during interviews that religious rhymes, advice, and jokes are types of rhymes that are also often used in Acehnese wedding traditions. The sheikhs also included religious rhymes, advice and jokes in their rhymes. The Sheikhs usually use spontaneous rhyme content in their poetry. So that their listeners don't get bored, the sheikhs add limerick content to make the rhymes more interesting.

Keywords: Community Characters in Oral Literature, Seumapa in the Wedding Procession


Full Text:

PDF

References


Grup Seumapa Seueng Samlakoe Adri. 2009. “Sistem Kode Cerpen Indonesia Populer dalam Kumpulan Cerpen Damarcinna Karya Bustan Basir Maras: Pendekatan Semiotika Roland Barthes.” Ujung Pandang. Jurnal Sawerigading, Vol. 15 Nomor 2. Halaman 245−260.

Albar, Muhammad Wasith. 2018. “Analisis Semiotik Charles Sander Pierce Tentang Taktik Kehidupan Manusia: Dua Karya Kontemporer Putu Sutawijaya.” Lensa Budaya, Vol. 13 Nomor 2. Hal 123−136.

Agustina, Belia. 2017. “Analisis Semiotika Unsur-unsur Kebudayaan Palembang dalam Film Ada Surga di Rumahmu.” Skripsi. Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah.

Agustina, Susianti. 2016. “Analisis Semiotik Roland Barthes Novel Hujan Karya Tere Liye dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaranya di Kelas XI SMA.” Skripsi. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Agustina, Lili. 2017. “Analisis Semiotik dalam Kumpulan Cerpen Air Mata Ibuku dalam Semangkuk Sup Ayam.” Banjarmasin. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, Vol. 2 Nomor 1. Halaman 54−63.

Aiman, Umul. 2017. “Pelestarian Kesenian Mop-mop di Kabupaten Aceh Utara.” Semarang. Jurnal Imaji, Vol. 15 Nomor 1. Halaman 113−120.

Ambarani dan Nazia Maharani Umaya. 2012. Semiotika: Teori dan Aplikasi pada Karya Sastra. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu PendekatanPraktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astika, I Made. 2014. “Cerpen “Kisah Pilot Bejo” Karya Budi Darma (Analisis Semiotika Roland Barthes).” Bali. Jurnal Prasi, Vol. 9 Nomor 18. Hal 15−28.

Darojah, Inarozatuzzakiyati. 2013. “Nilai-nilai Moral dalam Novel 5 cm (Kajian Semiotik Roland Barthes).” Tesis. Semarang: IAIN Walisongo.

Hafiar, Hanny, Jimi Narotama, dan Detta Rahmawan. 2017. “Analisis Semiotika pada Cover Novel Trilogi Karya Vira Safitri.” Universitas Padjadjaran. Jurnal Nomosleca, Vol. 3 Nomor 1. Halaman 506−514.




DOI: https://doi.org/10.33143/jes.v10i1.3975

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-5338
p-ISSN: 2442-4706

PRINCIPAL CONTACT

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id


This journal indexed by

Google SchoolarPortal Garuda