PENGUATAN KARAKTER ISLAMI PADA ANAK MELALUI KETELADANAN AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW

Murnia Suri, Nurul Izzati, Nisa Agustina, Mawardiana Mawardiana

Abstract


Degradasi moral yang dialami oleh generasi muda Islam saat ini semakin memprihatinkan yang akan berdampak pada masa depan mereka nantinya. Akibat kurangnya pengetahuan agama membuat mereka menjadikan idola panutan yang salah. Padahal kaum muslimin memiliki idola utama yang dapat dicontoh oleh semua kalangan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan menghadirkan kembali sosok nabi yang mulia, Muhammad saw melalui kegiatan bertajuk penguatan karakter Islami dengan meneladani akhlak nabi Muhammad saw. Kegiatan ini berlangsung di balai pengajian Sabilun Najah yang diadakan dalam dua tahap. Tahap pertama dalam bentuk pemberian ceramah dan tausiah tentang kisah hidup rasulullah oleh tokoh yang berkompeten di bidangnya. Sedangkan tahap kedua dalam bentuk evaluasi dan latihan pemahaman tentang materi ceramah sebelumnya. Pada pelaksanaan kegiatan tahap kedua, para santri balai pengajian akan dievalusi pemahamannya dengan menggunakan permainan “rangking satuâ€. Dari 30 pertanyaan yang dipersiapkan, pemenang rangking satu dari permainan tersebut dapat menjawab 29 pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa para santri menyimak dengan baik materi ceramah yang disampaikan dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kata kunci: karakter Islami, akhlak, nabi Muhammad saw

The moral degradation experienced by the Muslims young generation today is increasingly concerning which will have an impact on their future. Due to their lack of religious knowledge, those chose the wrong role models whereas Muslims have the main idol who can be emulated by all circles. This community service program aims to bring back the noble figure of the prophet Muhammad saw through an activity entitled strengthening Islamic character by imitating the morals of the prophet Muhammad peace be upon him. This activity took place at the recitation center of Sabilun Najah which was held in two stages. The first stage is in the form of giving lectures and tausiah about the life story of the Prophet saw by competent figures in their fields. While the second stage is in the form of evaluation and understanding exercises about the previous lecture materials. In the implementation of the second phase of activity, the students at the recitation centre will have their understanding evaluated by applying a game called “rangking satuâ€. There were 30 questions prepared, 29 questions could be answered correctly by the winner of the game. This shows that the santri listen well to the lecture materials presented and it is hoped that it can be applied in their everyday life.

Key words: Islamic characters, Muhammad’s behaviour


Full Text:

PDF

References


Ali, Hery Noer. 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Andayani, Dian.2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Rosada karya.

Arief Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Hasyim, Muhammad Ali. 2011. Membentuk Pribadi Muslim Ideal Menurut Al-Quran dan As-Sunnah. Jakarta: Al-Iqtisham.

https://makalahnih.blogspot.com/2014/07/karakter-islami.html Accessed on January, 11 2021.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2011. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman. Jakarta:

Pratitno. Belferik Manulang. 2011. Pendidikan Karakter dalam Pembangunan Bangsa. Jakarta: Grasindo.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal indexed by

Google SchoolarPortal Garuda