KIE TENTANG IMD (INISIASI MENYUSI DINI) DI PMB SURYANI KECAMATAN KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE TAHUN 2024

Zaitun Zaitun, Salamah Salamah

Abstract


Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan langkah awal yang krusial dalam proses menyusui, serta berperan penting dalam mempercepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan mengurangi perdarahan setelah kelahiran. Hal ini disebabkan oleh isapan bayi pada payudara yang merangsang saraf untuk mengirim sinyal ke kelenjar hipofisis di otak, yang kemudian mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosin tidak hanya berfungsi untuk mengontraksikan saluran ASI pada kelenjar payudara, tetapi juga merangsang uterus untuk berkontraksi, sehingga mempercepat proses involusi uterus (Absari dan Riyani, 2018). Salah satu faktor yang memengaruhi kecepatan proses involusi adalah inisiasi menyusui dini. Setelah lahir, bayi memiliki kemampuan untuk menyusu secara mandiri jika dilakukan kontak kulit ke kulit antara bayi dan ibu selama setidaknya satu jam segera setelah kelahiran. Ketika bayi menghisap puting, otot polos pada payudara terstimulasi, dan rangsangan ini diteruskan ke otak melalui saraf. Otak kemudian memerintahkan kelenjar hipofisis posterior untuk melepaskan hormon oksitosin, yang kemudian dibawa ke otot polos pada payudara, menyebabkan kontraksi otot polos dan pengeluaran ASI. Hormon oksitosin yang diproduksi oleh hipofisis akan masuk ke dalam aliran darah dan mencapai otot polos pada uterus, merangsang kontraksi uterus. Kontraksi uterus ini mempercepat proses involusi, yang memungkinkan uterus kembali ke ukuran dan kondisi normal lebih cepat. (Roesli, 2018). Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya Inisiasi Menyusui Dini Metode pengadian masyarakat ini menggunakan penyuluhan (ceramah dan Tanya jawab).  Kesimpulannya terdapat peningkatan pengetahuan ibu tentang Inisiasi Menyusui Dini. Saran yang Diharapkan bidan dapat memberikan KIE pada masa kehamilan sampai nifas dan bimbingan pada ibu bersalin untuk meningkatkan pengetahuan tentang inisiasi menyusu dini karena pengetahuan inisiasi menyusu dini akan meningkatkan pelaksanaan praktek IMD

Kata Kunci:KIE, Inisiasi Menyusi Dini

Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is a crucial first step in the breastfeeding process and plays a significant role in accelerating the uterus's return to its pre-pregnancy state and reducing postpartum bleeding. This is because the baby’s suckling at the breast stimulates nerves to send signals to the pituitary gland in the brain, which then releases the hormone oxytocin. Oxytocin not only helps contract the milk ducts in the breast but also stimulates the uterus to contract, thereby speeding up the process of uterine involution (Absari & Riyani, 2018). One key factor influencing the rate of involution is early initiation of breastfeeding. After birth, the baby can feed independently if there is skin-to-skin contact with the mother for at least one hour immediately after delivery. When the baby suckles at the nipple, the smooth muscles in the breast are stimulated, and this stimulation is transmitted to the brain via nerves. The brain then directs the posterior pituitary gland to release oxytocin, which travels through the bloodstream to the smooth muscles in the breast, causing muscle contractions and milk ejection. Oxytocin produced by the pituitary gland also reaches the smooth muscles in the uterus, stimulating uterine contractions. These uterine contractions accelerate the involution process, allowing the uterus to return to its normal size and condition more quickly (Roesli, 2018). The aim of this community service is to enhance knowledge about the importance of Early Initiation of Breastfeeding. The community service method used includes education through lectures and Q&A sessions. The conclusion is that there has been an increase in maternal knowledge about Early Initiation of Breastfeeding. It is recommended that midwives provide education during pregnancy and postpartum and offer guidance to new mothers to improve their understanding of early breastfeeding initiation, as this knowledge will enhance the practice of IMD.

Keywords: Health Education, Early Initiation of Breastfeeding


Full Text:

PDF

References


WHO, (2019) Maternal Mortality. Geneva: WHO.

Maryunani, A. (2017). Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: CV Trans Info Media

Nelwatri, (2018). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini dengan Lama Persalinan Kala III dan Proses Involusi, Tesis, Fakultas Ilmu Keperawatan- UI, Depok

Roesli, U, (2018). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.

Absari, And Riyani. 2018. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Post Partum di Wilayah Kerja Puskesmas Mangunharjo Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Musi Rawas’, Pp. 27–31.

Yunifitri, A., Aulia, D. L. N., & Roza, N. (2021). Percepatan Involusi Uteri Melalui Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum. Zona Kebidanan: Program Studi Kebidanan Universitas Batam, 12(1), 113–122.

Harianto, B., Yulifah, R., & Erlisa, C. (2018). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteripada Pasien Post Partum Di Rsb Permata Hati Sawojajar Malang. Nursing News, 3(3), 586–594.

Ginting. 2020. Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini Terhadap Involusi Uterus Pada Ibu Postpartum. Jurnal Kebidanan Kestrsa (Jkk), 2(2).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.