PEMBERDAYAAN KELUARGA PADA PEMANFAATAN BUAH BERSERAT SEBAGAI SELF CLEANSING GIGI DAN MULUT MELALUI HOME VISIT DALAM MENURUNKAN SKOR DEBRIS PADA MASYARAKAT MEUNASAH BARO ACEH BESAR

Linda Suyani, Andriani Andriani, Nonong Hanis, Sisca Mardelita, Arnela Nur, Intan Liana, Cut Ratna Keumala

Abstract


Home visit merupakan sebuah program yang berorientasi pada kunjungan rumah  dalam memberikan edukasi pemeliharaan kesehatan gigi pada pemanfaatan buah berserat sebagai self cleansing gigi dengan strategi adalah pendekatan dan dukungan keluarga. Melihat hasil pemeriksaan pada data awal 75% anak di desa Meunasah Baro mengalami karies gigi dan rata-rata nilai debris indek dengan kategori buruk dengan skor 2,5. Data tersebut masih jauh dari harapan karena tidak sesuai dengan ketetapan WHO bahwa status kebersihan gigi dan mulut  skor (OHI-S) < 1,2. Debris adalah salah satu penyebab utama pembentukan karang gigi dan gigi berlubang. Usaha promotif dan preventif sangat perlu diberikan kepada masyarakat. menurunkan angka debris indeks sebagai status kebersihan gigi, meningkatkan pengetahuan keluarga tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan keterampilan keluarga dalam menyikat gigi yang baik dan benar, meningkatkan kesadaran keluarga pada pemanfaatan buah berserat sebagai self cleansing gigi. Metode Pengabdian dilakukan kegiatan home visit dilakukan 3 kali kunjungan. Memberikan edukasi kesehatan gigi tentang pemanfaatan buah berserat sebagai self cleansing gigi dan cara pengunyah yang benar. Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik menyikat gigi yang baik dan benar. nilai. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan nilai Debris Indek dari kriteria buruk 31 orang (51%) menjadi kategori baik yaitu 52 orang (87%). Peningkatan pengetahuan dan perilaku orang tua dan anak mengenai pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan membiasakan mengkonsumsi buah dengan mengunyah buah yang baik dan benar sehingga dapat membantu self cleansing gigi pada masyarakat desa Meunasah Baro Kabupaten Aceh Besar.

Kata kunci : Home Visit, Self Cleansing, Debris Indek

Home visit is a program that is oriented towards home visits in providing dental health maintenance education on the use of fibrous fruit as self-cleansing teeth with a strategy of family approach and support. Looking at the results of the examination of the initial data, 75% of children in Meunasah Baro village experienced dental caries and an average debris index value in the poor category with a score of 2.5. The data is still far from expectations because it does not comply with WHO's provisions that the dental and oral hygiene status score (OHI-S) <1.2. Debris is one of the main causes of tartar formation and cavities. Promotive and preventive efforts are very necessary to be given to the community. reducing the number of debris indexes as dental hygiene status, increasing family knowledge about dental and oral health maintenance, increasing family skills in brushing teeth properly, increasing family awareness of the use of fibrous fruit as self-cleansing teeth. The Community Service Method is carried out by home visit activities carried out 3 times. Providing dental health education about the use of fibrous fruit as self-cleansing teeth and the correct way to chew. Explaining and demonstrating good and correct tooth brushing techniques. value. The results of community service obtained results that there was a decrease in the Debris Index value from the bad criteria of 31 people (51%) to the good category of 52 people (87%). Increasing the knowledge and behavior of parents and children regarding the maintenance of dental and oral hygiene by getting used to consuming fruit by chewing fruit properly and correctly so that it can help self-cleansing teeth in the Meunasah Baro village community, Aceh Besar Regency.

Keywords: Home Visit, Self Cleaning, Debris Index


Full Text:

PDF

References


Mangoenprasodjo, 2004, Gigi Sehat Mulut Terjaga, Jogjakarta : Think Fresh.

Roukema, P.A., 2004, Ludah, Ilmu Kedokteran Gigi dan Pencegahan (terje.), Yogyakarta : GadjahMada University Press

Astuti, 2008, 89% Anak Derita Penyakit Gigi dan Mulut, www.google.com

Besford, J., 2002, Mengenal Gigi Anda Petunjuk Bagi Orang Tua (terj.), Jakarta: Arcan.

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Laporan Nasional RISKESDAS 2018.Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Keseharan 2018. Diakses pada tanggal 4 Januari 2022

Maryati, 2008, Derajat Keasaman (pH) Saliva Pada Rongga Mulut Berkaries dan Tidak Berkaries, Indonesia Journal of Dentistry http://library.usu.ac.id./indeks.php/component/journal/index. php?option:com-journal.review&id.2-6.

Amerongen,A., 2000, Ludah dan Kelenjar Ludah Arti Bagi Kesehatan Gigi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ircham,Ediati S. dan Sidarto S., 1993, Penyakit Gigi dan Mulut Pencegahan Dan Perawatannya, Jogjakarta : Liberty.

Suyono, Isa, Henry, dan Nugroho, 2008, Derajat Keasaman Air Ludah pada Penderita Diabetes, Cermin Dunia Kedokteran No.150,2006,Surakarta : Fakultas Kedokteran Sebelas Maret.

Suryani, 2018, Pengaruh Home Visit Asuhan Keperawatan Gigi Keluarga Terhadap Status Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Balita Di Desa Lambhuk Banda Aceh Jurnal Lingkungan Hidup

Angela A. Pencegahan primer pada anak yang beresiko karies tinggi. Jurnal Kedokteran gigi. Dent J.2005 Davies GM, Worthington HV, Ellwood RP, Bentley EM, Blinkhorn AS, Taylor GO, Davies RM. A Randomised controlled trial of the efektiviness of providing free fruoride toothpaste from the age of 12 months on reducing caries in 5-6 year old chidren Community Dent Health. 2002;19 (3) : 6-131

Fajrial Azriel. Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga. Diakses tanggal 30-5-2011

Axelsoon Odontol Scand. 2003 Dec; 61(6): 55-347 S. Twetman S. Dahlgren H, Holm AK, Kallestal C, Lagerlof F, Lingstrom P. Caries-preventive effect of fluoride toothpaste : asystemic review. Acta

Eka.C. Eriska R. Feny F. Perbedaan tingkat kebersihan gigi dan mulut antara anak vegetarian dan non vegetarian di Vihara Maltreya Pusat jakarta. Jurnal Kedokteran Gigi Indonesia Edisi Khusus PIN IKGA H.2007

Purnomowati, D., Arianto. 2016. Perbedaan semangka dan mentimun terhadap indeks debris pada siswa SMA Tri Sukses Natar Lampung Selatan. Jurnal analis kesehatan; 5(1).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.