Survey Dampak Pernikahan Dini terhadap Aspek Sosial, Kesiapan Kehamilan, dan Kesehatan Remaja Putri di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kota Banda Aceh

Agustina Agustina, Sri Raudhati

Abstract


Sebanyak 16 juta remaja perempuan yang melahirkan setiap tahun diperkirakan 90 % sudah menikah dan 50 ribu diantaranya telah meninggal. Selain itu adanya resiko terjadinya kematian ibu dan dan kematian bayi yang baru lahir 50 % lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun. Data Riskesdas (2010), perempuan muda di Indonesia dengan interval usia 10-14 tahun yang telah menikah terdapat sebanyak 0.2 persen. Untuk mengetahui tentang dampak pernikahan dini pada pada remaja putri di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak(P2TP2A)  Kota Banda Aceh. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Kualitatif. Teknik pengumpulan data Penelitian ini menggunakan observasi (pengamatan), wawancara mendalam, dan dokumentasi. Alat ukur yang digunakan adalah pedoman wawancara. Informan yang diwawancarai sebanyak 6 informan. Hasil: Dampak sosial diantaranya faktor penyebab terjadinya pernikahan dini yaitu faktor pergaulan bebas, ekonomi, keinginan sendiri dan budaya. Hubungan dalam keluarga maupun hubungan di masyarakat sekitar seperti tetangga ada yang harmonis dan kurang harmonis. Dampak psikologi diantaranya belum siap dalam menghadapi kehamilan pertama. Masalah yang terjadi dalam keluarga yaitu masalah ekonomi dan adat, dan dapat. Dampak pada kesehatan pada remaja putri kehamilan dapat terjadi hiperemesis dan anemia, pada persalinan dapat terjadi dengan bantuan alat, dan kondisi anak saat lahir dapat terjadi BBLR dan dampak tidak memperoleh ASI Eksklusif. Pernikahan dini dapat berdampak pada sosial , dan berdampak pada kesehatan pada remaja putri.

Kata Kunci: Remaja putri, pernikahan dini, Sosial, kehamilan

As many as 16 million adolescent girls who give birth each year, an estimated 90% are married and 50 thousand of them have died. In addition, there is a 50% higher risk of maternal mortality and newborn mortality at the age of less than 20 years (WHO, 2012), young women in Indonesia with an age interval of 10-14 years who are married are as much as 0.2 percent. To find out about the impact of early marriage on young women at the Integrated Service Center for Women and Children Empowerment (P2TP2A) Banda Aceh City. Research Methods: This study used a qualitative research design. Data collection techniques This research uses observation (observation), in-depth interviews, and documentation. The measuring instrument used is an interview guide. There were 6 informants interviewed. Results: Social impacts include factors that cause early marriage, namely promiscuity, economic factors, own desires and culture. Relationships in the family as well as relationships in the surrounding community such as neighbors are harmonious and less harmonious. Psychological impacts include not being ready to face the first pregnancy. Problems that occur in the family are economic and customary problems, and can. The impact on health in adolescent girls during pregnancy can occur hyperemesis and anemia, delivery can occur with the help of a device, and the condition of the child at birth can occur LBW and the impact of not getting exclusive breastfeeding. Early marriage can have a social impact, and have an impact on the health of young women.

Keywords : Young women, early marriage, social, pregnant


Full Text:

PDF

References


Bimo Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

BkkbN, (2012). Kajian Pernikahan Dini Pada Beberapa Provinsi di Indonesia: Dampak Overpopulation, Akar Masalah dan Peran Kelembagaan di Daerah. Tersedia di http://www.bkkbn.go.id/pernikahandinippt . Diakses pada tanggal 15 januari 2021.

BKKBN. 2016. Kebijakan Program Kependudukan , Keluarga Berencana , dan Pembangunan Keluarga. Jakarta: BKKBN.

Iteres, Milda. (2015). Fenomena pernikahan di usia muda di kecamatan pontianak barat kotapontianak.JurnalsosiologiVol3no1.https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&sou=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwij3oHR0OzNAhUEO48KHVT1AcoQFggnMAE&url=http%3A%2F%2F jurmafis.unt an.ac.id. Di akses tanggal 23 Februari 2022.

Kusmiran, E. (2011).Kesehatan Reproduksi Remaja Dan Wanita.Jakarta: Salemba Medika

Hapisah. (2015). Kehamilan Remaja Terhadap Kejadian Anemia di Wilayah Puskesmas Cempaka Kota Banjarbaru. Jurnal Vokasi Kesehatan, 1(4), 114-118. (http://ejournal.poltekkespontianak.ac.id/index.php/JVK/article/view/24 diakses 1 Maret 2022)

Kartikawati, R. (2015). Dampak Perkawinan Anak di Indonesia.Jurnal Studi Pemuda, 3(1), 1–16.

(https://journal.ugm.ac.id/junalpem uda/articel/viewFile/32033/19357 diakses 20 Februari 2022)

Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Muhyidin, M. 2006. Meluruskan Kesehatan Berfikir Seputar Pernikahan Dini. Jakarta : Diva Press.

[RISKESDAS] Riset Kesehatan Dasar. (2010). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

World Health Organization. World Health Statistics. (2012).




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i1.1952

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License