Hubungan Baby Spa (Solus Per Aqua) dengan Perkembangan Motorik Kasar Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di BPM Muaddah, S.SiT Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen
Abstract
Latar Belakang: Menurut WHO (World Health Organization) (2017), secara global sekitar 20-40% bayi usia 0-2 tahun mengalami masalah keterlambatan dalam proses perkembangan. Prevelensi masalah perkembangan anak di berbagai Negara maju dan berkembang di antaranya Amerika sebesar 12-16%, Argentina 22% dan Hongkong 23% dan 13-18% di Indonesia. Beberapa penelitian yang telah di evaluasi berdampak kegagalan bahkan memperpendek usia hidup. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Baby SPA dengan perkembangan motorik pada bayi usia 6-12 bulan di BPM Muaddah, S.SiT kecamatan kota juang kabupaten bireuen. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di BPM Muaddah, S.SiT Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini semua ibu-ibu yang memiliki bayi usia 3-12 bulan di BPM Muaddah, S.SiT Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Tehnik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder dan diolah kedalam analisis univariat dan bivariat. Hasil: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil uji statistik chi-square menunjukkan ada pengaruh baby spa terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 6-12 bulan dengan nilai p value (0,000) < α (0,05) jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan: Ada hubungan baby spa dengan perkembangan motorik kasar pada bayi usia 6-12 bulan di BPM Muaddah, S.SiT Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen. Diharapkan kepada responden untuk meningkatkan pengetahuannya secara mandiri tidak hanya bergantung kepada petugas kesehatan untuk mencari tahu apa itu baby spa, manfaat Baby SPA bagi perkembangan tumbuh kembang pada bayi.
Kata Kunci: Baby SPA, Perkembangan Motorik Kasar
Background: According to WHO (World Health Organization) (2017), globally around 20-40% of infants aged 0-2 years experience delays in the development process. The prevalence of child development problems in various developed and developing countries including America is 12-16%, Argentina is 22% and Hong Kong is 23% and 13-18% in Indonesia. Several studies that have evaluated the impact of failure and even shorten the life span. Objective: This study aims to determine the relationship between Baby SPA and motor development in infants aged 6-12 months at BPM Muaddah, S.SiT, Kota juang sub-district, Bireuen Regency. Methode: The research design used was an analytical survey research with a cross sectional approach. This research was conducted at BPM Muaddah, S.SiT, Kota Juang District, Bireuen Regency. The population in this study were all mothers who had babies aged 3-12 months at BPM Muaddah, S.SiT, Kota Juang District, Bireuen Regency. Data collection techniques used primary and secondary data and processed into univariate and bivariate analysis. Results: The results showed that the results of the chi-square statistical test showed that there was an effect of baby spa on gross motor development in infants aged 6-12 months with a p value (0.000) < (0.05) so Ho was rejected and Ha was accepted. Conclusion: There is a relationship between baby spa and gross motor development in infants aged 6-12 months at BPM Muaddah, S.SiT, Kota Juang District, Bireuen Regency. Expected to respondents to increase their knowledge independently, they don't just depend on health workers to find out what a baby spa is, the benefits of Baby SPA for the development of growth and development in babies.
Keywords: Baby SPA, Gross Motor Development
Full Text:
PDFReferences
Anggraini, Dewi. (2017). Pengaruh Stimulasi Perkembangan Dengan Pencapaian Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun Di Play Group Kelurahan Pandean Kota Medan.
Bhandari, N. (2017). Ongoing Research Project Overview India.
Dinkes Aceh. (2020). Profil Kesehatan Aceh. Dinkes Aceh.
Dinkes Bireuen. (2021). Profil Dinkes Bireuen. Dinkes Bireuen.
Dr. Martira. (2018). Buku Panduan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Febrianty, Lestari. (2018). Pengaruh Baby SPA (Solus Per Aqua) Terhadap Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-6 Bulan Di Klinik Bunda Riani Martubung.
Hutasuhut, Afipah, S. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan (Berat Badan) Bayi Usia 1-3 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Pasir Tanjung Balai.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2019. Kemenkes RI.
Latif, Hardiyanti. (2017). Hubungan Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Pada Berat Lahir Rendah (BBLR) Di RSKIA Ummi Khasanah Yogyakarta.
Nurul, Melyana. (2019). Pengaruh Teknik Baby SPA Terhadap Perkembangan Motorik Dan Kenaikan Berat Badan Bayi.
Rahmawati, Fauziah. (2018). Pengaruh Baby Massage Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Di Ponkesdes Desa Grogol Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Susanti, Julia. (2019). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Motorik Bayi Usia 6-12 Bulan Di Klinik Hanna Kasih Medan.
Wahyuningtyas, Esti, R. (2016). Pengaruh Baby SPA Terhadap Perkembangan Kemampuan Motorik Kasar Bayi Di My Baby SPA Surabaya.
Wulandari, Tri, M. (2017). Hubungan Frekuensi Baby SPA Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Di BPM Ny. Farochah Kalami, SST Kabupaten Jombang.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i1.2016
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License