Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Peudada Kabupaten Bireuen

Minda Septiani, Maria Ulfa

Abstract


World Health Organization (WHO) menyatakan lebih dari 2/3 kematian  neonatus disebabkan oleh BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen pada tahun 2017  jumlah BBLR sebanyak 266 kasus dari 8.746 jumlah kelahiran bayi (3%). Kasus BBLR tertinggi di Kabupaten Bireuen adalah di Kecamatan Peudada yaitu sebanyak 30 kasus dari 568 jumlah kelahiran hidup (5,2%). Jenis penelitian adalah studi analitik dengan pendekatan case control. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR dan bukan BBLR di wilayah kerja Puskesmas Peudada. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yang berjumlah 30 kasus dan 30 kontrol. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-Square pada taraf kepercayaan 95% (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan variabel usia hamil berisiko berhubungan dengan kejadian BBLR dengan nilai p- value = 0,008 dan OR = 5,231. Variabel paritas berhubungan dengan kejadian BBLR dengan nilai p- value = 0,034 dan OR = 3,755. Variabel usia kehamilan berhubungan dengan kejadian BBLR dengan nilai p- value = 0,012 dan OR = 8,105. Variabel kekurangan energi kronik berhubungan dengan kejadian BBLR dengan nilai p- value = 0,007 dan OR = 5,714. Variabel kunjungan ANC berhubungan dengan kejadian BBLR dengan nilai p- value = 0,036 dan OR = 3,596. Disarankan Kepada tenaga kesehatan dan Puskesmas Peudada, untuk memberikan pelayanan, pendidikan, penyuluhan dan menggalakkan program untuk mengatasi masalah yang terkait dengan kejadian BBLR.

Keywords


Kejadian BBLR, Faktor Usia Hamil Berisiko, Paritas, Usia Kehamilan, Kekurangan Energi Kronik, Kunjungan ANC

Full Text:

PDF

References


Depkes RI. Kumpulan Buku Acuan Kesehatan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2011.

Dinas Kesehatan Aceh. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Jumlah Kejadian BBLR Tahun 2014-2018. Bireuen; 2018.

Kementrian Kesehatan RI. Buku Ajar Kesehatan ibu Dan Anak. Jakarta Selata: Pusat Pendidikan dan Pelatihan tenaga Kesehatan; 2015.

Kemenkes RI. Riset kesehatan dasar tahun 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

Leonardo. Perbedaan Luaran Janin Pada Persalinan Preterm Usia Kehamilan 34-36 Minggu Dengan Atau Tanpa Ketuban Pecah Dini. Jurnal Kesehatan: Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro; 2011.

Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.

Maryati, D. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita. Jakarta: Trans Info Media; 2011.

Merzalia N. Determinan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Fakultas Kesehatan Masyarakat Depok; 2011.

Pantiawati, I. Bayi dengan BBLR. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan. Jakarta; PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010.

Proverawati, A. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

Rahmi. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di RSIA Pertiwi Makassar. Makassar; 2013.

Restiani, dkk. Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). E-Jurnal Obstretika Vol 1; 2013.

Ridwan. Determinan Kesehatan Ibu Dan Bayi. Jakarta: Trans Info Media; 2014.

Rini, SS. Faktor risiko kejadian berat badan lahir rendah di wilayah kerja Unit pelayanan Terpadu Kesmas Ganyar II. Bali: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2012.

Salmawati. Hubungan Antenatal Care Dengan Kejadian BBLR Tahun 2009-2010 Di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan. Depok: FKM UI; 2011.

Saraswati E. Risiko ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan anemia untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Jurnal PGM; Volume 21. 2010.

SDKI. Survey demografi Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

SDKI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Laporan Pendahuluan SDKI. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2012.

Singh S.D. Incidence And Risk Factors Of Low Birth Weight Babies Born In Dhulikhel Hospital. Jurnal Kesehatan Masyarakat: Universitas Kathmandu, Nepal; 2011.

Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC; 2009.

Suryadi RM. Faktor risiko dan prognosis berat badan lahir rendah (BBLR) dan berat badan lahir sangat rendah (BBLRS) dan kejadian lahir mati di Kota Palembang. Jurnal Kedokteran Kesehatan, ISSN: 0-853-1773; 2010.




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.214

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License