Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Siborong-Borong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2021

Serepina Marbun, Wisnu Hidayat, Frida Lina Tarigan, Donal Nababan, Janno Sinaga

Abstract


Masa balita merupakan masa keemasan (Golden Age) dimana setiap anak akan mengalami banyak perubahan baik dari segi fisik, motorik, sosial dan emosional yang dapat berlangsung dengan cepat. Pada masa balita ini, berbagai faktor dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan, dimana salah satunya adalah Stunting. Stunting pada balita baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sanitasi lingkungan, pendapatan keluarga dan asupan makanan terhadap kejadian stunting di wilayah kerja puskesmas Siborong-borong, kabupaten,tapanuli utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kasus kontrol (Case Control). Variabel yang diteliti meliputi variabel pendapatan, pengetahuan, sanitasi lingkungan dan asupan makanan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebesar 1892 orang dengan jumlah balita yang terkena stunting sebesar 104 balita. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknil total sampling dengan total sampel 104 balita. Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah Pengetahuan ibu P- Value = 0.005  (95% Cl 1.322 – 4.086), asupan makanan P- Value = 0.000 (95% Cl 2.022-6.359), Sanitasi dan lingkungan P- Value = 0.000  (95% Cl 1.113 – 7.924). sedangkan Variabel yang  tidak berhubungan adalah pendapatan P- Value = 0.778  (95% Cl  0.510-1.543). Hasil analisis multivariate diketahui bahwa asupan makanan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita dengan nilai OR sebesar 3.586 kali. Asupan makanan yang baik sangat menentukan tumbuh kembang anak. Dimana anak yang memiliki asupan yang baik akan terhindar dari kejadian stunting.

 Kata Kunci : Kejadian Stunting, Pengetahuan, Pendapatan, Sanitasi lingkungan, Asupan Makanan

The  objective of this research is to determine the correlation of knowledge, environmental sanitation, family income,  and food intake with the incidence of stunting  in  the working  area  of the Puskesmas  (Community Health  Center) Siborong-Borong,  North  Tapanuli Regency.  This  is quantitative research with Case-Control  design.    The   variables  studied   included   income,   knowledge, environmental sanitation,  and food  intake.   The population  in  the research is 1,892 people and the number of toddlers affected by stunting is  104  toddlers. The research uses the total sampling technique with  104 samples taken.  The results  show  that there  is a correlation  between  maternal  knowledge  (a   =0.005)  with an OR value of 2,324 times, food (a  = 0.040)  with an OR value of 3,586  times,  and environmental sanitation  (a  =  0.040)  with an OR value of 2,970 times.  The income variable is not a variable correlated to the incidence ofstunting (a= 0.078)  with an OR value of0.887 times.  Based on the results of multivariate analysis, food intake is the most influential factor in the incidence of stunting  in toddlers with an OR value of 3,586  times.  It  is expected that mothers can increase their knowledge by participating  in various training on providing food for  toddlers  (PMBA)  which  are  carried  out  both from  the Puskesmas   (Community  Health  Center)  and  Posyandu  (Integrated  Service Center).

Keywords:   incidence    of   stunting,    knowledge,    income,    environmental sanitation, food   intake


Full Text:

PDF

References


Abas, A. S., & Gobel, F. A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Desa Pa ’ Lalakkang. Journal Of Aafiyah Health Research(JAHR), 2(1), 1–12.

Amin, N. A., & Julia, M. (2014). Faktor sosiodemografi dan tinggi badan orang tua serta hubungannya dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 2(3), 170–177. https://doi.org/10.21927/ijnd.2014.2(3).170-177

Dahrianti, E. S., Madeppungeng, M., & Latief, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-24 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rappokalling. Hasanuddin Journal Of Midwifery, 3(1), 92–98.

Fentia SST, M.Kes, L. (2020). Faktor Risiko Gizi Kurang Pada Anak Usia1-5 Tahun Dari Keluarga Miskin. Penerbit NEM.

Fitri, A., & Nursia N, L. E. /. (2022). Hubungan Pendapatan Keluarga, Pendidikan, Dan Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Gizi Terhadap Stunting Di Desa Arongan. 2018, 12–22.

Fitriani Pramita Gurning, Rahmia Yunita Sari S, Rizky Widya Astuti, & Ummu Balqis Munfaridah Sinambela. (2021). Implementasi Program Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2020. Jurnal Kesehatan, 10(1), 36–42. https://doi.org/10.37048/kesehatan.v10i1.325

Hasanah, S., Handayani, S., & Wiltu, I. R. (2021). Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Indonesia (Studi Literatur). Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerjadan Lingkungan (JK3L), 02(2).

Hasbiah, H., Widyarni, A., & Inayah, H. K. (2021). Hubungan Pengetahuan , Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Tahun 2021. 1–11. http://eprints.uniska-bjm.ac.id/8125/1/Hubungan Pengetahuan%2C Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Tahun 2021-dikonversi.pdf

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. In Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

Lobo, W. I., Talahatu, A. H., & Riwu, R. R. (2019). Faktor Penentu Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Alak Kota Kupang. Media Kesehatan Masyarakat, 1(2), 59–67. https://doi.org/10.35508/mkm.v1i2.1953

Maharani, Irianto, S. E., & Maritasari, D. Y. (2022). Lingkungan Sebagai Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Permas : Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 12(1 (Januari)), 5–6.

Manalu, V. S., Brahmana, N. E., Nababan, D., Rohana Sinaga, T., & Tarigan, F. L. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021. Journal of Health Psychology, 7(2).

Prakhasita, R. C. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya. Skripsi, 1–119.

Ramdaniati, S. N., & Nastiti, D. (2019). Hubungan Karakteristik Balita, Pengetahuan Ibu Dan Sanitasi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang. Hearty, 7(2), 47–54. https://doi.org/10.32832/hearty.v7i2.2877

Safutri, M. (2021). Hubungan Pendapatan Keluarga, Asupan Zat Gizi Dan Pola Asuh Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci. Universitas Namu.

Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul, M. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), 275. https://doi.org/10.25077/jka.v7.i2.p275-284.2018

Sigalingging, D. (2022). Pemanfaatan Tepung Ubi Jalar Ungu Sebagai Pengganti Sebagian Tepung Beras Ketan Pada Kue Ombus-Ombus Makanan Khas Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara.

Siringoringo, E. T., Syauqy, A., Panunggal, B., Purwanti, R., & Widyastuti, N. (2020). Karakteristik Keluarga Dan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Baduta. Journal of Nutrition College, 9(1), 54–62. https://doi.org/10.14710/jnc.v9i1.26693

Sugoro, N. A. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makkasar. Universitas Hasanuddin Makassar.

TNP2K. (2017). 100 Kabupaten/ Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). In TNP2K (Vol. 1). TNP2K.

Wati, L., & Musnadi, J. (2022). Hubungan Asupan Gizi Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Di Desa Padang Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Jurnal Biology Education, 10(2022), 12–22.

Zulisa, E., Ulfiana, E., Mainy Handiana, C., Muhammadiyah Aceh, Stik., Harapan No, J., Blang Cut, P., Aceh, B., Kemenkes Semarang, P., & Tirto Agung Kec Banyumanik, J. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Jatibarang Kabupaten Brebes (Data Penimbangan Serentak Bulan Februari Tahun 2018) Factors Associated with Stunting Incidence in Children aged 24-. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 7(1), 2615–109.




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i2.2349

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License