Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Suka Mulia Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022
Abstract
Stunting merupakan salah satu masalah yang menjadi perhatian dunia terutama di sebagian Negara berkembang. Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa, meningkatkan risiko lost generation bahkan lost nation. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan resiko stunting di Wilayah Puskesmas Suka Mulia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Suka Mulia Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 12-60 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Suka Mulia Kabupaten Nagan Raya yang berjumlah sebanyak 695 balita, dan sampel penelitian sebanyak 100 responden dengan menggunakan tekhnik simple random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara responden dan penggunaan kuesioner. Analisa data menggunakan Analisa bivariat dengan menggunakan uji chi square, dan Analisa multivariat menggunakan uji regresi logistic berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah variabel pemberian berat badan lahir (p-value: 0.003), MP ASI (p-value: 0.001) dan variabel pengetahuan ibu (p-value: 0.000), sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting adalah pemberian ASI Eksklusif (p-value; 0,140), dan variabel pekerjaan ibu (p-value: 0.305). Saran penelitian diharapkan pada pihak puskesmas agar dapat mengoptimalkan program pelayanan untuk balita usia 12-60 bulan terkait pelayanan pertumbuhan sehingga dapat menekan angka stunting, dan diharapkan kepada para ibu agar meningkatkan pengetahuan terkait status gizi pada anak,
Kata Kunci: ASI Eksklusif , Balita, BBLR, MP-ASI, Pengetahuan, Pekerjaan, Stunting
Stunting is a problem that is of concern to the world, especially in some developing countries. Stunting is a major threat to the quality of Indonesian people, as well as a threat to the nation's competitiveness, increasing the risk of lost generation and even lost nation. The purpose of this study was to look at the factors associated with the risk of stunting in the Puskesmas Suka Mulia. The type of research used is descriptive observational with a cross sectional design. This research will be conducted at the Puskesmas Suka Mulia, Nagan Raya Regency, Aceh Province. The population in this study were all toddlers aged 12-60 months in the working area of the Puskesmas Suka Mulia, Nagan Raya Regency, totaling 695 toddlers, and the research sample was 100 respondents using simple random sampling technique. The method of data collection was done by interviewing respondents and using a questionnaire. Data analysis using bivariate analysis using chi square test, and multivariate analysis using multiple logistic regression. The results showed that the factors related to the incidence of stunting were the variable giving birth weight (p-value: 0.003), MP ASI (p-value: 0.001) and mother's knowledge variable (p-value: 0.000), while the variables that were not related The incidence of stunting is exclusive breastfeeding (p-value; 0.140), and the mother's occupation variable (p-value: 0.305). Suggestions for research are expected at the puskesmas in order to optimize service programs for toddlers aged 12-60 months related to growth services so that they can reduce stunting rates, and it is expected for mothers to increase knowledge related to nutritional status in children,
Keywords: Exclusive Breastfeeding, Toddler, LBW, MP-ASI, Knowledge, Occupation, Stunting
Full Text:
PDFReferences
Chris Barker. (2008). Cultur Studyes Theory dan Praktik (Kreasi Wacana (ed.).
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Jurnal Media Gizi Indonesia, 11(1), 61–69.
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. (2020). Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2020.
Eryanti. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pola Asuh Dan Pemberian Mp-Asi Terhadap Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Makasar Jakarta Timur Tahun 2018. http://repository.binawan.ac.id/id/eprint/542
Eveline, & Djamaludin. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Wahyu Media.
Harjatmo, T. P., Wiyono, S., & Holil M. Par’i. (2017). Penilaian Status Gizi. Kementerian Kesehatan RI. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Kemenkes RI. (2018). Buletin Stunting (I). Pusat Data dan Informasi Kesehatan Banda Aceh.
Kemenkes RI. (2019). Laporan Akhir Penelitian Studi Status Gizi Balita di Indonesia Tahun 2019. Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat.
Khoiriyah, H. I., Pertiwi, F. D., & Prastia, T. N. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Bantargadung Kabupaten Sukabumi Tahun 2019. PROMOTOR : Jurnal Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 4(2), 145–160.
Mardani, R. A. D., Wetasin, K., & Suwanwaiphatthana, W. (2015). Faktor Prediksi Yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting Pada Anak Usia Dibawah Lima Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(1).
MCA Indonesia. (2014). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Millennium Challenge Account -Indonesia.
Media Indonesia. (2020). Penurunan Stunting Fokus di 10 Provinsi (Media Indonesia (ed.)). Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/humaniora/334346/penurunan-stunting-fokus-di-10-provinsi
Mugianti, S., Mulyadi, A., Anam, A. K., & Najah, Z. L. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(3).
Murti, L. M., Budiani, N. N., & Darmapatni, M. W. G. (2020). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita Dengan Kejadian Stunting Anak Umur 36-59 Bulan Di Desa Singakerta Kabupaten Gianyar. Jurnal Kebidanan Poltekes Kemenkes Denpasar, 8(2).
Mustamin, Asbar, R., & Budiawan. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015. Media Gizi Pangan, 25(1).
Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Media Gizi Indonesia, 10(1).
Noorhasanah, E., Tauhidah, N. I., & Putri, M. C. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction, 4(1), 13–20.
Nursyamsiyah, Sobrie, Y., & Sakti, B. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(3), 611–622.
Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2013). Hubungan Berat Lahir dan Faktor-Faktor Lainnya dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(3), 175–180.
Pibriyanti, K., Suryono, & Luthfi, C. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Darusalam Nutrition Journal, 3(2).
PPN/Bappenas, K. (2018). Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas. Bapennas.
Rahayu, A., Sari, F. Y., Putri, A. O., & Rahman, F. (2015). Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 10(2).
Rahmaniar, R. Y. (2021). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat Tahun 2021. Thesis: STIKes Bina Husada. http://rama.binahusada.ac.id:81/id/eprint/669
Rahmawati, N. F., Fajar, N. A., & Idris, H. (2020). Faktor Sosial, Ekonomi, Dan Pemanfaatan Posyandu Dengan Kejadian Stunting Balita Keluarga Miskin Penerima PKH Di Palembang. Jurnal Gizi Klinik Inonesia, 17(1).
Rest, E., Wandini, R., & Rilyani. (2021). Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(2).
Savita, R., & Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), 6–13.
Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Anak usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2).
Soetjiningsih. (2013). Gizi Untuk Tumbuh Kembang Anak. Kedokteran Anak.
Suhardjo. (2003). Berbagai cara pendidikan gizi. Bumi Aksara.
Sulistyawati, A. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Ilmu Kebidanan, 5(1), 21–30.
Supriyanto, Y., Paramashanti, B. A., & Astiti, D. (2017). Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan. Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia, 5(1).
Trihono. (2015). Pendek (Stunting) Di Indonesia, Masalah Dan Solusinya. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Wanimbo, E., & Wartiningsih, M. (2020). Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunting Baduta (7-24 Bulan) Di Karubaga. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr. Soetomo, 6(1).
Yusrina, A., & Devy, S. R. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan Asi Eksklusif Di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 4(1).
Zogara, A. U., & Pantaleon, M. G. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2), 85–92.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i2.2355
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License