Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Bawang Lanang (Allium sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

Periskila Dina Kali Kulla, Retno Herrani

Abstract


Obat tradisional telah lama digunakan oleh nenek moyang untuk menyembuhkan berbagi macam penyakit, tanpa mengetahui kandungan dalam bahan obat tersebut. Pengguna obat tradisional bermodalkan dampak positif yang dirasakan setelah mengonsumsi obat tradisional tersebut. Bawang merupakan salah satu obat tradisional yang tidak hanya digunakan sebagai bumbu dapur tetapi dipercaya mampu   mengobati berbagai macam penyakit. Salah satu jenis bawang yang sering digunakan oleh masyarakat Jawa sebagai obat ialah bawang lanang. Penelitian akan menguji apakah zat antibakteri yang terdapat dalam bawang lanang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian merupakan eksperimental laboratorium dengan menggunakan variasi populasi bakteri gram positif dan gram negatif serta variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan konsentrasi 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90% serta kontrol positif (kloramfenikol) dan kontrol negatif (akuades steril). Berdasarkan hasil uji One Way Annova, menunjukkan adanya pengaruh aktivitas antibakteri pada Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli dengan nilai sig. (α < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan secara signifikan penggunaan berbagai konsentrasi ekstrak bawang lanang dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Kesimpulan penelitian ini ialah ekstrak bawang lanang memiliki aktivitas aktibakteri terhadap Staphylococcus aureus maupun Escherichia coli. Konsentrasi ekstrak 90% merupakan konsentrasi paling baik dalam membentuk diameter zona hambat (50.78 mm) terhadap Staphylococcus aureus serta (38.24 mm) terhadap Escherichia coli. Kadar Hambat Minimum (KHM) Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi ekstrak 10%, sedangkan untuk Kadar Bunuh Minimum (KBM) belum dapat ditentukan karena pada konsentrasi ekstrak 10%, bakteri masih tumbuh pada media.

Kata kunci: Ekstrak bawang lanang, berbagai konsentrasi, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, aktivitas antibakteri.

Traditional medicine has long been used by our ancestors to cure various illnesses without knowing the ingredients. Its consumption is merely based on the positive effect which is resulted after taking the medicine. Garlic is one of the traditional medicines. It is not only used as herbs but also believed to cure various diseases. One type of garlics that is often used by the Javanese as a medicine is lanang garlic. The study will test whether the antibacterial substances contained in lanang garlic influence the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. The research is an experimental laboratory, using a variation of a population of positive gram and negative gram. The variations of the concentration of the extract used are 15%, 30%, 45%, 60%, 75%, 90%, and a positive control (chloramphenicol) and a negative control (sterilized Aquades). Based on the results of One Way Annova test, there is an antibacterial activity on Staphylococcus aureus and Escherichia coli with sig. (α <0.05). This shows that there are significant differences in the use of various concentrations of the extract of lanang garlic in inhibiting the growth of bacteria. The conclusion is that lanang garlic has an antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. A 90% concentration is the best to both in forming the inhibition zone diameter against Staphylococcus aureus (50.78 mm) and Escherichia coli (38.24 mm). The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) of Staphylococcus aureus and Escherichia coli is at the concentration of 10%, whereas the Minimum Killing Concentration (MKC) cannot be determined because the bacteria are still able to grow on the media in the 10% concentration.

Keywords: lanang garlic extract, various concentrations, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, antibacterial activity


Full Text:

PDF

References


Agustrina, G. 2011. Potensi Propolis Lebah Madu Apis Mellifera Spp sebagai Bahan Antibakteri. Departemen Biokimia. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor

Agoes, H. Azwar. 2010. Tanaman Obat Indonesia.Salemba Medika. Jakarta. Hal 5 Amin, Saeful. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan Umbi Bawang Lanang (Allium

sativum)terhadap Radikal Bebas DPPH (1,1 Difenil – 2- Pikrihidrazil). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Vol 3 No 1

Anonim. 2005. Bawang Putih. www.bawangputih.org. diakses tanggal 23 Januari 2016

Anonim. 2008. Escherichia coli. Farmasi Universitas Sanata Dharma.Yogykarta. Mikrobiologi.files.wordpress.com. diakses tanggal 21 Januari 2016

Basjir, Erlinda, T., Nikham. 2012. Uji Bahan Baku Antibakteri dari Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Hasil Radiasi Gamma dan Antibiotik terhadap Bakteri Patogen. Prosiding Laporan Ilmiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan.ISSN 1411-2213. Hal 168-174

Bharat, Padhar. 2014. Comparative Analytical Study Of Single Bulb And Multi Bulb Garlic (Allium sativum Linn.). Intenational Journal Of Ayurveda & Alternative Medicine. Vol 2. Issue 4. Research Article. University Jamnagar, India

Bonang, Gerard dan Koeswardono, Enggar. S. 1982. Mikrobiologi Kedokteran untuk Laboratorium dan Klinik.PT. Gramedia. Jakarta. Hal. 9

Breed, R.S., E.G.D., Murray, dan Nathan, R.S. 2001.Bergey’s Manual of Determinative of Bacteriology. 7thed. The Williams and Wilkins Company. Baltimore

Brooks, G.F., Butel, Janet, S., Ornston, L. Nicholas. 1995. Mikrobiologi Kedokteran.

Edisi 20. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 53, 211

Brooks, G.F., Butel , Janet, S.,dan S.A. Morese. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Diterjemahkan oleh Hartanto, dkk. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Forbes, B.A., Sahm D.F.,Weissfeld A.S. 2007. Bailey & Scott’s Diagnostic Microbiology 12th Edition. Missouri

Hapsari, Endah. 2015. Uji Antibakteri Ekstrak Herba Meniran (Phyllanthus niruri) terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Escherichia coli.Skripsi. Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Handayan, Dian., Aferu, Esa., Rustini. 2009. Isolasi Senyawa Kimia Utama dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Fraksi Etil Asetat Spon Laut Petrosia nigrans.Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi.Vol. 14. No 1

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Yrama Widya.

Bandung. Hal. 56-58

Irnaningtyas. 2013. Biologi. Erlangga. Jakarta. Hal. 109

Jawetz, E., J.L. Melnick., E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston. 1995. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-20 (Alih Bahasa: Nugroho & R.F. Maulany). Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Jawetz, E., Joseph Melnick dan Edward A. 2004. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi ke-

(Alih Bahasa: Huriawati H., Chaerunisa R., Alifa D dan Aryana). Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Kusuma, Sri, Agung, F. 2010. Escherichia coli. Makalah Fakultas Farmasi.

Universitas Padjadjaran. Hal 1

Kristanti, M.I. Karenina, Ully. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) terhadap Pertumbuhan Escherchia coli dan Bacillus cereus Secara In-Vitro serta Kaitannya dengan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Skripsi. Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta

Latief, Abdul. 2009. Obat Tradisional. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 31

Lingga, Martha Elselina dan Rustama, Mia, Miranti. Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Air dan Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Gram Negatif dan Gram Positif yang Diisolasi dari Udang Dogol (Metapenaeus monoceros), Udang Lobster (Penulirus sp), dan Udang Rebon (Mysis dan Acetes). Laporan Penelitian. Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran, Sumedang.

Lestari, Rina. 2012. Pewarnaan Sederhana, Negatif, Kapsul dan Gram. Makalah.

Majewski, Michal. 2014. Allium sativum: Fact And Myths Regarding Human Health. National Institute of Public Health. 65(1): hal 1-8

Najmuddin, Djamilah. 2012. Khasiat Bawang Putih. www. Djamilah-najmuddin.com. diakses pada tanggal 21/03/2016

Paju, Niswah., V.Y., Paulina., Yamleon, Kojong, N. 2013. Uji Efektivitas Salep Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Terinfeksi Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmilah Farmasi- UNSRAT. Vol. 2. No 01. Hal. 52

Puspitasari, Indri. 2008. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus In Vitro. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Semarang

Pelczar dan Chan, E.C.S. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan Hadioetomo. Universitas Indonesia Press. Jakarta

Radji, Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal 21-29

Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Bawang Putih. Kanisius. Yogyakarta

Reuters. 2009. Bakteri di Kemasan Daging Sapi AS.www.jpnn.com. Diakses tanggal 25 Januari 2016

Rosihan, Amha. 2015. Peranan Bakteri di Bidang Kedokteran.www.astalog.com, diakses tanggal 26 Februari 2016

Rostinawati, Tina. 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Laporan Penelitian Mandiri. Universitas Padjadjaran. Jatinagor

Sears, Benjamin., Spear, Lisa., Saenz, Rodrigo. 2006. Mikrobiologi & Imunologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hal. 1-3

Syamsiah, I.S dan Tajudin, S. 2005. Khasiat dan Manfaat Bawang Putih Raja Antibiotik Alami. Cetakan IV. Agromedia Pustaka. Jakarta

Tan, Hoan dan Raharjo, K. 2002. Obat-obat Penting. Edisi 5. Gramedia. Jakarta Untari, Ida. 2010. Bawang Putih Sebagai Obat Paling Mujarab Bagi Kesehatan. Jurnal GASTER. Vol. 7 No 1

Utami, Prapti dan Mardiana, L. 2013. Umbi Ajaib Tumpas Penyakit. Penebar Swadaya. Jakarta

Warsa, U.C. 1994. Staphylococcus dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.Edisi Revisi. Binarupa Aksara. Jakarta

Widjaja, M.C., 2001. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Kawan Pustaka. Jakarta

Wijaksana, Evan, Komang. 2013. Daya Antibakteri Ekstrak Propolis Apis mellifera spp. Terhadap Bakteri Campur Karies Dentin Profunda. Skripsi. Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, Surabaya. Hal 6,7& 18, 19

Yamada, Y dan Azama, K. 1997. Antimicrobe Agents Chemotheraphy. Diakses dari http://www.Sirisimpex.com/ garlic.html. diakses pada tanggal 22/03/2016

Yani, Rizki. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i2.2479

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License