Coping Stres pada Remaja Wanita Menikah Dini di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

Rahmawati Tarigan, Dedi Dedi, Elya Rosa Br. Sembiring

Abstract


Remaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa awal, dimana terjadi perubahan secara anatomis, fisiologis ,emosional dan intelektual serta hubungan dilingkungan social. Ditandai dengan adanya perubahan dari aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja yang merupakan masa penuh dengan komflik dan tekanan baik baik dari dalam diri maupun dari luar individu tersebut sehingga menimbulkan perubahan. Untuk dewasa remaja mengalami masa kritis yaitu berusaha penentuan identitas diri. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui coping stress pada remaja wanita menikah dini di Desa Tembung Kabupaten Deli Serdang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian campuran yaitu mixed method. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah remaja wanita menikah dini di Desa Tembung sebanyak 10 ibu. Spesifikasi penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan corss sectional. Dan penelitian kualitatif pada penelitian ini adalah dengan studikasus (case study). Hasil penelitian bahwa 1. remaja menikah pada usia dini  yaitu Pengaruh pergaulan bebas Kondisi ekonomi yang lemah membuat tidak berniat lanjut pendidikan.Kondisi lingkungan yang jarang melanjutkan pendidikan 2. sumber stres yang dialami oleh remaja menikah dini yaitu Kondisi ekonomi dan keuangan yang lemah, 3. stres pada remaja yang menikah di usia dini yaitu Pekerjaan suami yang tidak mapan dan tidak tetap.Tanggung jawab suami tidak baik.Sikap dan sifat suami yang buruk,kasar dan keras serta Tuntutan tanggung jawab sbagai istri yang dirasa berat 4. coping stres yaitu Escaipsm dengan pergi tidur dan menemui teman untuk cerita.Instrumental action dengan menangis dan memukuli diri.Seeking social support dengan meminta dukungan ibu dan sahabat.Self control dengan mengendalikan diri Accepty reponbility dengan menerima keadaan dan apa yang terjadi. Problem solving dengan berusha sabar dan hati –hati dalam bersikap supaya tetap ada jalan terbaik,Seeking meaning berusha mendekatkan diri kepada tuhan.Possitif Reaprasial dengan mendekatkan diri kearah yang positif dan campur tangan tuhan.dan Mnimization. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mengedukasi dalam sumber informasi mengenai permasalahan stress pada kehidupan pernikahan remaja yang menikah dini.Dan juga agar subjek bisa menjadikan nya sebagai pengetahuan baru dalam diri masing-masing sehingga bisa menjadi hal yang bermanfaat dalam kehidupan selanjutnya dengan melakukan hal yang lebih baiuk lagi.

Kata Kunci : Coping, Stres, Remaja, Menikah Dini

Adolescents are individuals who are in a transitional developmental stage between childhood and early adulthood, where changes occur anatomically, physiologically, emotionally and intellectually as well as relationships in the social environment. It is marked by changes in the physical, psychological and psychosocial aspects. Adolescence is a period filled with conflict and pressure both from within and from outside the individual, causing change. For adolescents experiencing a critical period of trying to determine self-identity. The purpose of this study was to determine coping stress in young women who married early in Tembung Village, Deli Serdang Regency. This type of research uses a mixed research design, namely the mixed method. The population used in this study were young women who married early in the village of Tembung as many as 10 mothers. The sampling technique used a total population of 70 mothers. Quantitative research specification used in this research is cross sectional approach. And qualitative research in this study is a case study (case study. The results of the study are 1. adolescents marry at an early age, namely the influence of promiscuity. Weak economic conditions make them not intend to continue their education. Environmental conditions that rarely continue their education 2. sources of stress experienced by adolescents who marry early, namely weak economic and financial conditions, 3. stress on adolescents who marry at an early age, namely the husband's job which is not established and not fixed. The husband's responsibilities are not good. go to bed and meet friends to tell stories. Instrumental action by crying and beating yourself up. Seeking social support by enlisting the support of mothers and friends. Self control by self-control Acceptance responsibility by accepting circumstances and what is happening. Problem solving by trying to be patient and careful in behave so that there is still the best way..Seeking meaning trying to get closer to God.Reaprasial positive by getting closer to a positive direction and God's intervention.and Mnimization. The conclusion of this study is that it is hoped that it can become input or educational material in a source of information about the problem of stress in the married life of adolescents who marry early. then do something even better.

Keywords: Coping, Stress, Adolescents, Early Marriage


Full Text:

PDF

References


Afriani, R. (2016). Analisis Dampak Pernikahan Dini pada Remaja Putri di Desa Sidoluhur Kecamatan Godean Yogyakarta. PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL, 1(1).

Afrizal, A., & Frihandy, R. (2014). Peranan United Nations International Children s Emergency Fund (UNICEF) dalam Menanggulangi Kelaparan dan Kekerasan pada Anak-anak di Yaman Tahun 2011-2013. Riau University.

Desiyanti, I. W. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan terhadap pernikahan dini pada pasangan usia subur di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Jikmu, 5(3).

Jannah, M. (2017). Remaja dan tugas-tugas perkembangannya dalam islam. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 1(1).

Lestari, H. (2018). Faktor-faktor yang berhubungan dengan Tingginya Pernikahan Dini pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Suntalangu Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Tahun 2010-2015. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 4(1).

Nurwia, N., & Rudin, A. (2020). Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Usia Dini Siswa. Jurnal Ilmiah Bening (Belajar Bimbingan Dan Konseling), 4(1).

Pohan, N. H. (2017). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini terhadap Remaja Putri. Jurnal Endurance, 2(3), 424–435.

Pratama, B. (2014). Perspektif Remaja Tentang Pernikahan Dini. Tidak Dipublikasikan. Skripsi. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Rahmawati, M. N., Rohaedi, S., & Sumartini, S. (n.d.). Tingkat Stres Dan Indikator Stres pada Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 5(1).

Septiyani, R. (2017). Strategi Coping Stres pada Remaja Menikah Dini di Desa Tangkisan Gantiwarno Klaten. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 3(4), 398–411.

Wulandari, A. (2014). Karakteristik pertumbuhan perkembangan remaja dan implikasinya terhadap masalah kesehatan dan keperawatannya. Jurnal Keperawatan Anak, 2(1), 39–43.




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v9i1.2929

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License