Pengaruh Kejadian Stunting Terhadap Tumbuh Kembang Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

Ulfa Husna Dhirah, Ainun Mardiah

Abstract


Stunting atau balita pendek harus mendapatkan perhatian khusus karena merupakan salah satu dari banyak prioritas pembangunan kesehatan yang secara global tercantum dalam tujuan ke-2 Sustainable Developmental Goals (SGDs). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi stunting sebesar 30,8%. Dibandingkan dengan hasil SSGBI angka stunting berhasil ditekan 3,1% dalam setahun terakhir. Jumlah anak penderita stunting di bawah usia lima tahun sebanyak 149,2 juta pada 2020, turun 26,7% dibandingkan pada 2000 yang mencapai 203,6 juta. Untuk mengetahui pengaruh kejadian stunting terhadap tumbuh kembang balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Alue Bilie kecamatan Darul Makmur kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, populasi dalam penelitian ini semua ibu yang memiliki anak usia dibawah 24-59 bulan sebanyak 159 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan mengacak 99 sampel dan diolah menggunakan uji chi square (x2). Hasil uji stastistik didapatkan p- value = 0,392 yaitu nilai α = > 0,05 artinya bahwa tidak ada hubungan antara tumbuh kembang balita dengan kejadian stunting. Diharapkan bagi pihak Puskesmas rutin dan kooperatif memberikan penyuluhan dalam menurunkan angka kejadian stunting dan protektif dalam memperhatikan kasus stunting yang terjadi pada balita, namun bagi balita yang terkena stunting menjadi perhatian bagi semua pihak untuk dapat ditangani secara optimal.

Kata Kunci : Stunting, Tumbuh Kembang, Balita

Stunting or short toddlers must receive special attention because it is one of the many health development priorities listed globally in the 2nd goal of the Sustainable Developmental Goals (SGDs). The 2018 Basic Health Research (Riskesdas) shows a stunting prevalence of 30.8%. Compared to the SSGBI results, the stunting rate has been reduced by 3.1% in the last year. The number of children with stunting under the age of five is 149.2 million in 2020, down 26.7% compared to 2000 which reached 203.6 million. To determine the effect of stunting on the growth and development of toddlers aged 24-59 months in the working area of the UPTD Alue Bilie Health Center, Darul Makmur sub-district, Nagan Raya district. This study was a quantitative study, the population in this study were all mothers who had children aged under 24-59 months, totaling 159 people. The sampling technique used purposive sampling technique by randomizing 99 samples and processing them using the chi square test (x2). The statistical test results obtained a p-value = 0.392, namely the value α = > 0.05 meaning that there is no relationship between the growth and development of toddlers and the incidence of stunting. It is hoped that the Puskesmas will routinely and cooperatively provide counseling in reducing the incidence of stunting and be protective in paying attention to stunting cases that occur in toddlers, but for toddlers who are affected by stunting it is a concern for all parties so that it can be handled optimally.

Keywords: Stunting, Growth and Development, Toddlers


Full Text:

PDF

References


Alfarisi R. (2019). Jurnal tentang tumbuh dan kembang balita dengan kejadian stunting.

Aryu C. (2020). Buku Epidemiologi Stunting Komplit.

Badan Litbang Kesehatan. (2021). Buku Prediksi Stunting PDF.

Bappenas. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Jakarta,

Indonesia: Kementerian PPN/Bappenas; 2019

Hidayat. (2022). Hubungan Asupan Makanan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Babussalam

Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Strategi

Nasional Percepatan Pencegahan Stunting Periode 2018 - 2024. Jakarta, Indonesia:

Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia; 2018.

Kemenkes. Hasil Utama Riskesdas 2018. Riskesdas 2018. Indonesia: Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Maulida. (2022). Hubungan Karakteristik Keluarga dan Status Gizi dengan Kejadian

Stunting pada Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Darul Aman

Kabupaten Aceh Timur Tahun 2021. In Getsempena Health Science Journal (Vol.

, Issue1, pp. 19–35). https://ejournal.bbg.ac.id/ghsj/article/view/1705/1323

Prakhasita, RC, 2018. Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada

Balita Usia 12-59 Bulan Di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Tambak Wedi

Surabaya.

Pusat Data Dan Informasi. (2018). Buletin Stunting. 2018.

R, W. (2018). Pertumbuhan dan Perekembangan Balita Stunting.

Susmiyati. (2019). hubungan stuting dengan status pertumbuhan, perkembangan dan perilaku

mental emosional pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas poncol kota

semarang.

Syahruddin, A. N., Ningsih, N. A., & Menge, F. (2022). Hubungan Kejadian Stunting dengan

Perkembangan Anak Usia 6-23 Bulan. In Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan (Vol.

, Issue 4, pp. 327–332). https://doi.org/10.33860/jik.v15i4.733

Syarif SN. (2022). Hubungan Faktor Ibu dengan Kejadian Stunting Balita Usia 0-59 Bulan

Di Wilayah UPTD Puskesmas Kassi Kassi Kecamatan Rappocini.

Wahyuni, C. (018). Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun.

Zaif, R. M., Wijaya, M., & Hilmanto, D. 2017. Hubungan antara Riwayat Status

Gizi Ibu Masa Keha milan dengan Pertumbuhan




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v9i1.2974

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License