Determinan Kejadian Preeklampsia di RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan
Abstract
Latar Belakang: Angka kejadian preeklampsia di Indonesia pada tahun 2018 sekitar 3,3%. Secara umum preeklamsia masih menjadi masalah utama meningkatkan kesakitan dan kematian ibu serta bayi di dunia. Preeklampsia berkaitan dengan komplikasi yang terjadi baik pada ibu maupun bayi yang dilahirkan. Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu dampak dari ibu dengan preeklamsia dimana risikonya meningkat pada preeklamsia berat dibandingkan preeklamsia ringan. Preeklampsia dapat menyebabkan darah tidak cukup menuju plasenta sehingga asupan nutrisi dan oksigen ke janin berkurang dan akan mempengaruhi berat badan janin. Dampak yang timbulkan dalam jangka panjang yaitu bayi mengalami BBLR. Metode: Penelitian ini cross sectional yang dilakukan tanggal 17-28 Juli 2023 dengan responden berjumlah 52 ibu hamil periode Juni 2023. Alat pengumpulan data yang digunakan checklist. Hasil Penelitian: Tidak ada hubungan paritas ibu (P=1,000), tidak ada hubungan usia ibu (P=0,114) dan ada hubungan BBLR (P=0,030) dengan kejadian preeklampsia di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan tahun 2023.
Kata Kunci: Paritas, umur, BBLR, preeklampsia.
Background: The incidence of preeclampsia in Indonesia in 2018 was around 3.3%. In general, preeclampsia is still a major problem increasing maternal and infant morbidity and mortality in the world. Preeclampsia is related to complications that occur in both the mother and the baby being born. Low birth weight (LBW) babies are one of the impacts of mothers with preeclampsia where the risk increases for severe preeclampsia compared to mild preeclampsia. Preeclampsia can cause not enough blood to go to the placenta so that the intake of nutrients and oxygen to the fetus is reduced and will affect the fetus's weight. The long-term impact is that the baby experiences LBW. Method: This research was cross sectional which was conducted on 17-28 July 2023 with 52 pregnant women as respondents for the period June 2023. The data collection tool used was a checklist. Research Results: There was no relationship between maternal parity (P=1.000), no relationship between maternal age (P=0.114) and there was a relationship between LBW (P=0.030) with the incidence of preeclampsia in the inpatient ward of Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan in 2023.
Keywords: Parity, age, LBW, preeclampsiaFull Text:
PDFReferences
Anil, Prem Lal Basel, and Sarswoti Singh. 2020. “Low Birth Weight and Its Associated Risk Factors: Health Facility-Based Case-Control Study” ed. Pranil Man Singh Pradhan. PloS one 15(6): 1–10. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234907.
Astuty, Lina. 2020. “Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Ditinjau dari Preeklampsia.” Cendekia medika 5(2): 85–88. https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v5i2.64.
Aulia, M, S Aisyah, and P.E Sari. 2019. “Hubungan Anemia, Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Kejadian BBLR di RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2018.” Masker Medika 7(2): 332–342.
Faadhillah, Astrisa, and Helda. 2020. “Hubungan Preeklamsia dengan Kejadian BBLR di RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2018.” Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia 4(1): 17–22.
Imroatul, et al. 2019. “Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Gambiran Kota Kediri.” Jurnal Kebidanan Kestra (Jkk) 2(1): 61–67. https://doi.org/10.35451/jkk.v2i1.247.
Lestariningsih, Sri. 2019. “Hubungan Preeklampsia Kehamilan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rsud Jendral Ahmad Yani Kota Metro.” Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai VI(2): 1–6. http://dx.doi.org/10.26630/jkm.v6i2.1344.
Muhasidah, et al. 2020. “Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Kota Makasar.” Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makasar 11(1): 115–119.
Novianti, et al. 2021. “Pengetahuan Gizi , Asupan Natrium , Kalium , Vitamin D Berhubungan dengan Tekanan Darah Ibu Hamil.” Darussalam Nutrition Journal 5(2): 90–100.
Oktarina, et al. 2019. “Hubungan Preeklamsi dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu.” Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(1): 139–145.
Pratiwi, Dian. 2020. “Faktor Maternal yang Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia pada Kehamilan.” jurnal Medika Hutama 2(1): 402–406.
Rana, et al. 2019. “Preeclampsia: Pathophysiology, Challenges, and Perspectives.” Circulation Research 124(7): 1094–1112. https://doi.org/10.1161/CIRCRESAHA.118.313276.
Tonasih, and Diyanah Kumalasary. 2020. “Analisa Determinan yang Berhubungan dengan Preeklampsia Berat pada Ibu Hamil.” Jurnal SMART Kebidanan 7(1): 41–46. http://dx.doi.org/10.34310/sjkb.v7i1.298.
Ukah, U. Vivian et al. 2017. “Placental Growth Factor as a Prognostic Tool in Women with Hypertensive Disorders of Pregnancy a Systematic Review.” Hypertension 70(6): 1228–1237. https://doi.org/10.1161/HYPERTENSIONAHA.117.10150/-/DC1 (February 23, 2022).
Wilda, Yetty. 2020. “Dampak Perilaku Makan Terhadap Kejadian Pre Eklamsia pada Ibu Hamil.” Tunas-Tunas Riset Kesehatan 10(2): 72–79. http://dx.doi.org/10.33846/2trik10201.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v9i2.3523
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License