Aktivitas Antibakteri Ekstrak Gel Topikal Daun Beluntas (Pluchea indica (L.)

Syarifah Yanti Astryna, Fitra Alvionida, Nurhayati Nurhayati, Nanik Sulistyani, Nining Sugihartini

Abstract


Indonesia merupakan Negara yang terkenal akan sumber kekayaan hayatinya, salah satunya adalah daun beluntas. Daun beluntas berpotensi sebagai antibakteri sehingga tepat untuk diformulasi dalam bentuk sediaan obat terutama gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun beluntas terhadap aktivitas antibakteri. Gel dibuat dalam empat variasi basis gel yaitu F0 (0,5% karbopol, 1% HPMC), FI (1% karbopol, 1,5% HPMC), FII (1,5% karbopol, 2,5% HPMC), dan FIII (2% karbopol, 3% HPMC). Kemudian gel diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode Kirby bauer. Data yang diperoleh dianalisis dengan One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan dengan beberapa parameter di atas variasi karbopol 940 dan HPMC yang paling optimal dalam gel ekstrak daun beluntas adalah FIII (2% karbopol dan 3% HPMC). Namun yang mempunyai aktivitas antibakteri paling tinggi terhadap Staphylococcus aureus adalah FI (1% karbopol dan 1,5% HPMC) yang ditunjukkan dengan terbentuknya diameter zona bening di sekitar lubang sumuran termasuk dalam katagori daya hambat kuat.

Kata Kunci: Antibakteri, Formulasi, Gel, Pluchea indica (L.)), Staphylococcus aureus 

Indonesia is a country famous for its natural resources, one of which is beluntas leaves. Beluntas leaves have the potential as antibacterial so they are suitable to be formulated in the form of drug preparations, especially gels. This study aims to determine the effect of beluntas leaf extract on antibacterial activity. The gel was made in four variations of gel bases, namely F0 (0.5% carbopol, 1% HPMC), FI (1% carbopol, 1.5% HPMC), FII (1.5% carbopol, 2.5% HPMC), and FIII (2% carbopol, 3% HPMC). Then the gel was tested for antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria using the Kirby Bauer method. The data obtained were analyzed by One Way Anova with a confidence level of 95%. Based on the results of the tests that have been carried out with several parameters above, the most optimal variation of carbopol 940 and HPMC in beluntas leaf extract gel is FIII (2% carbopol and 3% HPMC). However, the one with the highest antibacterial activity against Staphylococcus aureus is FI (1% carbopol and 1.5% HPMC) which is indicated by the formation of a clear zone diameter around the well hole, which is included in the strong inhibitory power category.

Keywords: antibacterial, formulation, gel, (Pluchea indica (L.)), Staphylococcus aureus


Full Text:

PDF

References


Amalia, Fitri. (2012). Formulasi Gel Kurkuminoid Sebagai Anti Jerawat dan Aktifitas Anti Bakteri Terhadap Staphylococcus aureus [Skripsi]. Purwokerto, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Ardiansyah. (2004). Daun Beluntas sebagai Bahan Antibakteri dan Antioksidan. Tersedia di Berita IPTEK.com. [27-11-2016].

Bahar, M. A., Alam, G., Manggau, M. A., Mufidah, M., & Suparman, S. (2015), Bioassay-guided Fractination Of Antimitotic Compound from Ongkea Cortex (Mezzettia Parviflora Becc) towards Sea Urchin Eggs. Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry, 3(1).

Bella, A.A. (2018), Uji Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Beluntas (Pluchaea indica Less.) dan Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. [Skripsi].Surakarta.Universitas Setia Budi, Surakarta.

Dewi FK. (2010), Aktivitas Bakteri Ekstrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia, Linnaeus) Terhadap Bakteri Pembusuk Daging Segar [Skripsi]. Surakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret.

Dian, R.R, Erma, Y., Agitha D.P.,Nanda,S.N., Agustina,S., (2019), Uji Stabilitas Gel Ekstrak Etanol Daun Asam Jawa (Tamarindus indica L.). Jurnal AKFARINDO, 4.2:31-35.

Djajadisastra, J., Mun’im, A., Desi, N.P. (2009). Formulasi gel topikal dari ekstrak Nerii folium dalam sediaan anti jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia, 4(4), 210-216

Draganoiu, E., A Rajabi, S., S Tiwari. (2009), Handbook of Cosmetic Science and Technology, 110 113, Pharmaceutical Press, London.

Fitriansyah, M. R. (2018), Profil Fitokimia dan Aktivitas Farmakologi Beluntas (Pluchea indica L.). Farmaka, 16(Md), 57–64. Available at: http://jurnal.unpad.ac.id/farmaka/article/download/17554/pdf.

Garg, A., Anggarwal, D., Garg , S., dan Singla, A.K. (2002). Spreading of Semisolid Formulation : An Update, Pharmaceutical Technology, USA, pp. 84-104.

Hanum, P.A, Mimiek, M. (2015). Pengaruh Variasi Kadar Gelling Agent HPMC Terhadap Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanolik Daun Kemangi (Ocimum basilicum L. forma citratum Back.). Majalah Farmaseutik, 11.(02) :307-315.

Hasyim, N., K. L. Pare, I. Junaid, A. Kurniati. (2012). Formulasi dan Uji Efektivitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Majalah Farmasi dan Farmakologi. 16 (2): 89-94.

Lolongan R.A., O. Waworuntu, and C.N. Mintjelungan, (2016), Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus Mutans, e-GIGI 4(2): 242–47.

Mahmudah F.L., and S. Atun. (2017), Uji Aktivitas Dari Ekstrak Etanol (Boesenbergia Pandurata) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans, Jurnal Penelitian Saintek 22(1): 59–66.

Mohamad et al. (2010). Antituberculosis potential of some ethnobotanically selected Malaysian plants. www.elsevier.com/locate/jethpharm.

Naibaho, D.H., Yamkan, V,Y., Weni, Wiyono. (2013). Pengaruh Basis Salep Terhadap Formulasi Sediaan Salep Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum sanchum L.) pada Kulit Punggung Kelinci yang dibuat Infeksi Staphylococcus aureus, Jurnal Ilmiah Farmasi - UNSRAT, 2 (02).

Nursyiah, H., et. al. (2011). Formulasi gel sari belimbing wuluh. Majalah Farmasi dan Farmakologi, 15(1) : 5-9.

Paputungan W.A., W.A. Lolo, and J.P. Siampa. (2019), Aktivitas Antibakteri dan Analisis KLT-Bioautografi Dari Fraksi Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex A. Froehner), Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi 8(3): 100–108.

Rachmalia.,N,. Mukhlishah., I,. Sugihartini,N, Yuwono., T,. (2016). Daya iritasi dan sifat fisik sediaan salep minyak atsiri bunga cengkih (Syzigum aromaticum) pada basis hidrokarbon. Jurnal Majalah Farmaseutik.12:372-376.

Ratna. (2013). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Beluntas (Pluchea Indica L.) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Pseudomonas aeruginosa’. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1–10.

Rita, W.S. (2010). Isolasi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid Pada Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe). Jurnal Kimia 4 (1), Januari 2010 : 20-26.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Owen, S.C. (2006), Handbook of pharmaceutical excipients (Fifth Edition). Washington DC: Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association, p:128; 238; 302; 683; 671; 738.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M. (2009), Handbook of pharmaceutical excipients (Fifth Edition). Pharmaceutical Press and American Pharmacist Association : Washington DC. p:111, 301, 794.

SNI 1992, Deterjen Sintetik Cair Pembersih Tangan, Badan Standarisai Nasional, Jakarta, SNI 06-2588-1992.

Suardi, M., Armenia, dan Maryawari, A., (2008), Formulasi dan Uji Klinik Gel Anti Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. [Skripsi]. Fakultas Farmasi FMIPA, Universitas Andalas, Padang, 1-3.

Sulaiman, T.N.S., dan Kuswahyuning R. (2008). Teknologi & Formulasi Sediaan Semipadat, 81-87, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta

Suru, E., Yamlean, dan W. Lolo. (2019). ‘formulasi dan uji efektivitas krim

antibakteri ekstrak etanol daun beluntas (Pluchea indica Less.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes’. Jurnal Ilmiah Farmasi, 8 (2), 209–218. Availableat:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/23641.

Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 11- 12, 19-21.

Veronika, S., Paulina V.Y., dan Gayatri, C., 2018, Pengaruh Variasi Basis Karbopol dan HPMC pada Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Tapak Kuda (Ipomoea pes-caprae (L.) R. Br. Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus, Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT, 7(3), 220-229).

Widia W., Mufrod dan Setiyadi G. (2012), Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera L.) sebagai Anti Jerawat dengan Basis Sodium Alginate dan Aktivitas Antibakterinya Terhadap Staphylococcus epidermidis, [Skripsi].Surakarta, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v10i1.4108

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License