ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENURUNAN KESADARAN ET CAUSA EDEMA SEREBRI SUBDURAL SYNDROM: STUDI KASUS
Abstract
Edema serebri adalah bertambahnya cairan didalam jaringan otak yang bersifat abnormal mengakibatkan perubahan fungsi otak terutama neurologis ditandai dengan penurunan kesadaran di nilai menggunakan Glasgow Coma Scale, sehingga pasien memerlukan perawatan di rumah sakit. Perawatan pasien di Rumah Sakit menimbulkan infeksi nosokomial yaitu Hospital Acquired Pneumonia (HAP) adalah pneumonia yang terjadi lebih dari 48 jam setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit. Komplikasi yang terjadi adalah acute respiratory failure (ARF) merupakan kondisi gagal nafas sehingga indikasi pasien memerlukan pemakaian ventilator mekanik. Studi kasus ini bertujuan menjelaskan asuhan keperawatan pada Tn.MZ dengan diagnosis penurunan kesadaran et causa edema serebri subdural syndrom di unit perawatan intensif Rumah Sakit Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakanan adalah studi kasus dengan pendekatan jenis deskriptif. Masalah yang muncul pada Tn. MZ yaitu penurunan kapasitas adaptif intrakranial, gangguan ventilasi spontan, ketidakseimbangan elektrolit, resiko aspirasi, dan bersihan jalan nafas tidak efektif. Hasil evaluasi didapatkan pasien berhasil dilakukan extubasi, namun produksi sputum masih banyak sehingga harus dilakukan suction setiap 30 menit. Rekomendasi bagi perawat untuk memantau bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien.
Kata kunci: Edema serebri, Hospital Acquired Pneumonia, Penurunan kesadaran
Cerebral edema is an increase in fluid in the brain tissue which is abnormal resulting in changes in brain function brain functions, especially neurological, characterized by decreased consciousness assessed using the Glasgow Coma Scale, so that patients require treatment in a hospital. Patient care in the hospital causes nosocomial infections Hospital Acquired Pneumonia (HAP) is pneumonia that occurs more than 48 hours after receiving care in the hospital.The complication that occurs is acute respiratory failure (ARF) which is a condition of respiratory failure that indicates the patient requires use of a mechanical ventilator. This case study aims to explain nursing care for Mr. MZ with a diagnosis of decreased consciousness et causa cerebral edema subdural syndrom in the intensive care unit of the Regional General Hospital, Banda Aceh. The method used is acase study with a descriptive approach. The nursing problems that arise in Mr. MZ is a decrease in intracranial adaptive capacity intracranial adaptive capacity, impaired spontaneous ventilation, electrolyte imbalance, risk of aspiration, and ineffective airway clearance. The evaluation results obtained the patient was successfully extubated, accompanied with sputum production is still a lot so that suction must be done every 30 minutes. Recommendations for nurses to monitor ineffective airway clearance in patients.
Keywords: Cerebral edema, Hospital Acquired Pneumonia, loss of consciousness
Full Text:
PDFReferences
Agustin, W. R., Triyono, T., Setiyawan, S., & Safitri, W. (2019). Status Hemodinamik Pasien Yang Terpasang Endotracheal Tube Dengan Pemberian Pre Oksigenasi Sebelum Tindakan Suction Di Ruang Intensive Care Unit. Gaster, 17(1), 107. https://doi.org/10.30787/gaster.v17i1.336
Anita, D. C., & Kardi. (2021). Faktor Yang Berkontribusi Pada Kejadian Pneumonia Nosokomial. The 13th University Research Colloqium 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten, 864–871.
Dewi. (2022). Autoregulasi serebral pada cedera kepala. Ojs.unud.ac.id, 1–15.
Dey, S., Kumar, R., & Tarat, A. (2021). Evaluation of Electrolyte Imbalance in Patients With Traumatic Brain Injury Admitted in the Central ICU of a Tertiary Care Centre: A Prospective Observational Study. Cureus, 13(8). https://doi.org/10.7759/cureus.17517
Fadly, A. R., & Siwi, A. S. (2022). Asuhan Keperawatan Penurunan Kapasitas Adaptif Intracranial Pada Tn. N Dengan Post Operasi Cranyotomi Atas Indikasi Epidural Hematom Di Ruang Intensif Care Unite (Icu) Rsud Kardinah Kota Tegal. Pena Medika Jurnal Kesehatan, 12(1), 183. https://doi.org/10.31941/pmjk.v12i1.2043
Friska, N. (2019). Artikel PenyegarAsuhan Keperawatan Gawat Darurat Edema Serebri Pada Cedera Kepala Traumatik. 7(0005), 36–42.
Heitz, M., dkk(2023). Metagenomics for the microbiological diagnosis of hospital-acquired pneumonia and ventilator-associated pneumonia (HAP/VAP) in intensive care unit (ICU): a proof-of-concept study. Respiratory Research, 24(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s12931-023-02597-x
Hidayat, D. A., Fuadi, I., & Sitanggang, R. H. (2015). Koreksi hipokalemia dengan KCL pada pasien-pasien di ICU Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung Januari–Februari 2014. Anesthesia & Critical Care, 33(2), 85–90.
Ismy, D. P. S., & Fahmi, N. (2020). Edema Serebri: Penegakkan Diagnosis Dan Tatalaksana. JurnalSinaps, 3(1), 67–74. http://jurnalsinaps.com/index.php/sinaps/article/view/127
Jovanovic, B., dkk (2015). Risk factors for ventilator-associated pneumonia in patients with severe traumatic brain injury in a Serbian trauma centre. International Journal of Infectious Diseases, 38, 46–51. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2015.07.005
Karlina, N., dkk. (2023). Tindakan Suction Terhadap Bersihan Jalan Nafas Pada Pasien Intracerebral Hemorrhage Post Op Craniotomy. Jurnal Kesehatan Mahardika, 10(2), 60–65. https://doi.org/10.54867/jkm.v10i2.190
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Cedera Otak Traumatik. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 1–52.
Makkiyah, F. A., Pasamboan, D. E., &Irmarahayu, A. (2020). Pengaruh Gangguan Elektrolit Terhadap Prognosis Pasien Traumatic Brain Injury. Jurnal Kesehatan, 11(2), 127. https://doi.org/10.35730/jk.v11i2.500
Nova Aditya N, Beni & Martono. (2018). Pemenuhan oksigenasi otak melalui posisi elevasi kepala pada pasien stroke hemoragik.
Puluhuluwan, N., & Polapa, S. (2023). Analisis praktik keperwatan Evaluasi penatalaksanaan pemberian kcl drips pada kondisi fisiologi pasien dengan hipokalemia. Journal Malahayati Health, 3 (7), 18999-1999.
Ramdinal & Ramli (2018). Terapi hiperosmolar sebagai tatalaksana edema serebri pasca cedera kepala: laporan kasus berbasis bukti.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar diagnosis keperawatan indonesia edisi 1 cetakan ii. DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia edisi 1 cetakan ii. DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI (2018). Standar luaran keperawatan indonesia edisi 1 cetakan ii. DPP PPNI.
Sommeng, F. (2019). Gagal Napas Akut dengan Hipoksemia Refrakter pada Preeklampsi Berat Aplikasi “PEEP Tinggi dan Balans CairanNegatif” di ICU. Green Medical Journal, 1(1), 15–34. https://doi.org/10.33096/gmj.v1i1.16
Zilberbeg, M. D., Khan, I., & Shorr, A. F. (2023). Respiratory Viruses in Nosocomial Pneumonia: An Evolving Paradigm. Viruses, 15(8), 1–8. https://doi.org/10.3390/v15081676
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v10i2.4412
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License