PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMIPRONASI DENGAN NESTING TERHADAP PERUBAHAN SATURASI OKSIGEN DAN FREKUENSI NAFAS PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG KARAMUNTING RSUD SULTAN SURIANSYAH BANJARMASIN
Abstract
Latar Belakang: penyebab kematian pada bayi baru lahir terutama pada neonatal adalah BBLR. World Health Organization (WHO) bayi berat lahir rendah (BBLR) sebagai berat lahir <2500gr terlepas dari usia kehamilan. Di Kota Banjarmasin pada tahun 2023 menurut Kemenkes mengalami peningkatan prevalensi kelahiran BBLR hampir 2 kali lipat dari tahun sebelumnya. BBLR beresiko mengalami sesak nafas dan desaturasi oksigen. Salah satu upaya untuk meningkatkan saturasi oksigen (SpO2) dan perubahan frekunsi nafas (RR) yakni pemberian posisi semipronasi dengan nesting.
Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian posisi semipronasi dengan nesting terhadap perubahan saturasi oksigen dan frekuensi nafas pada bayi berat lahir rendah (BBLR) di ruang Karamunting RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Metode: sampel berjumlah 30 bayi BBLR dengan teknik pengambilan total sampling. Penelitian kuantitatif dengan desain pra-experiment dengan One Group pretest-posttest only without control group. Pengumpulan data menggunakan pulse oxymetry dan ari-timer. Data diobservasi pada menit ke-0, ke-15, ke-30 dan menit ke-60. Analisis data yang digunakan uji Wilcoxon.
Hasil: nilai rata-rata perubahan SpO2 sebesar 3,03% dan nilai rata-rata perubahan RR sebesar 3,6 x/m setelah pemberian intervensi selama 60 menit. Perubahan rata-rata nilai SpO2 dan RR paling banyak terjadi pada menit ke-30-60 menit. Pengaruh pemberian didapatkan nilai masing-masing p-value=0,003<?(0,05) pada SpO2 dan p-value= 0,000<?(0,05) pada RR.
Kesimpulan: pemberian posisi semipronasi dengan nesting dapat memberi pengaruh pada saturasi oksigen dan frekuensi nafas pada bayi BBLR. Rekomendasi: untuk tenaga kesehatan memposisikan bayi BBLR yang mengalami desaturasi oksigen dan sesak nafas bisa diberikan posisi semipronasi dengan nesting.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfiyah, K. U., Romadoni, S., & Rahmania, A. (2022). Pengaruh Posisi Pronasi Terhadap Saturasi Oksigen Pada Bayi Prematur: Literature Review. Indonesian Journal for Health Sciences, 6(1), 8–16. https://doi.org/10.24269/ijhs.v6i1.4064
Agustin, A. D., & Afrika, E. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Burnai. PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2). https://doi.org/10.31004/prepotif.v6i2.3120
Anggraeni, L. D., Indiyah, E. S., & Daryati, S. (2019). Pengaruh Posisi Pronasi Pada Bayi Prematur Terhadap Perubahan Hemodinamik. 6(2), 52–57.
Astutik, R. Y., & Ferawati, N. (2018). Hubungan Berat Bayi Lahir Rendah dengan Kejadian Asfiksi Neonatorum Di Pendahuluan Pada masa neonatus terjadi Penelitian menunjukkan sekitar 50 % dari kematian bayi dialami pada periode neonatal Penanganan BBL yang kurang baik akan berakibat pada timbul. 1(04), 1–13.
Basta, M., Hanif, K., Zafar, S., Khabazeh, A., Amin, F., Sharif Khan, S., Ghaffar, U., Mohammed Saeed Muthanna, F., & Wali, S. (2022). Impact of Hypertensive Disorders of Pregnancy on Stillbirth and Other Perinatal Outcomes: A Multi-Center Retrospective Study. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.22788
Deni Kartika maharani. (2019). Perbedaan Pengaruh Pemberian Posisi Supine dan Quarter Prone Terhadap Status Oksigenasi Pada Bayi Prematur di Ruang Neonatologi RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Universitas Brawijaya Malang.
Dinkes Prov. Kalsel. (2023). Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2023. http://dinkes.kalselprov.go.id/profil-kesehatan-tahun-2023.htmlKemenkes RI.(2024). Profil Kesehatan Indonesia 2023. Indonesia Kementerian Kesehatan RI Sekretariat Jenderal. http://www.kemkes.go.id
Dyer, J. (2019). Neonatal respiratory distress syndrome: tackling a worldwide problem. Pharmacy and Therapeutics, 44(1), 12.
Effendi, D., Sari, D., Riyantini, Y., Novardian, N., Anggur, D.,& Lestari, P. (2019) Pemberian Posisi (Positioning) Dan Nesting Pada Bayi Premature : Evaluasi Implementasi Perawatan Di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(3), 169-181.https://doi.org/10.7454/jki.v2213.619
Efriza,E. (2022). Gambaran Faktor Risiko Respiratory Distress Syndrome Pada Neonatus Di RSUD DR. M. Djamil Padang. HEALTHY: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(2) :73-80 https://doi.org/10.51878/healthy.v1i2.1064
Harun, R., Purwati, N. H., & Sulaiman, S. (2019). Pengaruh Gentle Human Touchterhadap Status Hemodinamik Bayi Prematur Di Rumah Sakit Ibnu Sina. 1–11.
Helena, D. F., Sarinengsih, Y., Ts, N., & Suhartini, S. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Soreang Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 14(2). https://doi.org/10.36051/jiki.v14i2.143
Hendrawati, S, Adistie, F.,Nur, N., & Maryam, A (2020). Effectiveness of Developmental Care On Physiological Function Low Birth Weight Babies : Literarue Review. Indonesia Contemporary Nursing Journal, 4(2), 52-63Moi, M. Y. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Bayi Ny. T Dengan Rds (Respiratory Distress Syndrom) Di Ruangan NHCU RSUD Prof. Dr. WZ Johanes Kupang. (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang).
Mayasari, B., Arismawati, D. F., Idayanti, T., & Wardani, R. A. (2018). Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Ruang. Nurse and Health, 7(1), 42–50.
Pondang, M.P.,Wahani,A.,& Manopo, C. (2015). Hubungan Anak Dengan Riwayat Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan Insiden Terjadinya Asma Pada Anak E-CliniC,3 (1). https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/eclinic/article/view/6753
Pudjiadi. (2019). Bayi Dengan BBLR. Jogjakarta : Nuha Medika.
Septi Viantri Kurdaningsih, Rahayu Tri Nuritasari, Esa Zahirah, Elsa Sylvia, Amrina Rasyada.,. (2023). Penerapan Posisi Quarter Prone terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen pada Bayi Prematur Dengan Gangguan Pernafasan. Jurnal ‘Aisyiyah Medika LPPM STIKES Aisyiyah. Palembang 9(2)
Siregar, E. S. (2021). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Klinik Juliana Dalimunthe Tahun 2021. Evidance Bassed Journal, 2(Vol. 2 No. 3 (2021): Vol.2 Edisi 3 Desember 2021), 1-7.
Sri Witartiningsih, & Umi Aniroh (2022). Perbedaan Saturasi Oksigen dan Denyut Jantung Bayi Sebelum dan Sesudah Diberikan Posisi Semipronasi dengan Nesting pada Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Kabupaten Temanggung. Jurnal keperawatan, 67(8).
Sulastri, S., & Anggreani, S. (2021). Hubungan Ketuban Pecah Dini dan Usia Ibu dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Rumah Sakit Raden Mattaher Provinsi Jambi. MIDWIFERY HEALTH JOURNAL, 6(2). https://doi.org/10.52524/midwiferyhealthjournal.v6i2.69
Utami, A. D., Safira, L., & Citrawati, M. (2020). Risiko Asfiksia Neonatorum Pada Bayi Lahir Rendah Dengan Usia Gestasi Kurang Bulan (Preterm) dan Cukup Bulan (Aterm) di RSPAD Gatot Soebroto Periode Tahun 2018.Prosiding (Seminar Nasional Riset Kedokteran), 1, 220–225. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/sensorik/article/view/463
UNICEF and WHO. (2023). UNICEF - WHO Low Birthweight Estimates: Levels and trends 2000-2020
.https://play.google.com/books/reader?id=z7rLEAAAQBAJ&pg=GBS.PA1& hl=id
Yin, T., Yuh, Y. S., Liaw, J. J., Chen, Y. Y., & Wang, K. W. K. (2016). Semi-Prone Position Can Influence Variability in Respiratory Rate of Premature Infants Using Nasal CPAP. Journal of Pediatric https://doi.org/10.1016/j.pedn.2015.10.014. Nursing, 31(2), e167–e174
Zahra, S., Prasetyowati, P., & Yuliawati, Y. (2018). Berat Bayi Lahir Rendah Berdasarkan Paritas, Ketuban Pecah Dini dan Hipertensi. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 11(1). https://doi.org/10.26630/jkm.v11i1.1737
Zulkarnain, (2018), Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), Yogyakarta: Nuha Media.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v11i1.4806
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License