Evaluasi Penggunaan Antibiotik Dengan Metode ATC/DDD Dan DU 90% Di Dua Puskesmas Kota Jambi Periode 2017-2018
Abstract
Penggunaan antibiotik yang irrasional menjadi penyebab utama resistensi. Sekitar 80% antibiotik yang dikonsumsi dipakai untuk kepentingan manusia dan 40% dikonsumsi berdasarkan indikasi yang kurang tepat, misalnya infeksi virus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90% di dua Puskesmas Kota Jambi periode 2017-2018 terkait kuantitas penggunaan antibiotik dengan metode ATC/DDD dan DU 90%. Metode penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dimana pengambilan data secara retrospektif berupa resep dan buku register lengkap pasien yang menggunakan antibiotik di dua Puskesmas Kota Jambi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas A pada tahun 2017 adalah Amoxicillin sebesar 30,55 DDD/1000 pasien/tahun dan tahun 2018 yaitu Amoxicillin sebesar 42,89 DDD/1000 pasien/tahun. Antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas B pada tahun 2017 adalah Amoxicillin sebesar 37,66 DDD/1000 pasien/tahun dan tahun 2018 yaitu Amoxicillin sebesar 44,31 DDD/1000 pasien/tahun. Antibiotik yang masuk dalam segmen DU 90% berdasarkan data periode 2017 dan periode 2018 di puskesmas A adalah Amoxicillin dan Erytromisin. Sedangkan pada Puskesmas B berdasarkan data periode 2017 dan 2018 diperoleh hasil bahwa antibiotik yang masuk ke dalam Segmen DU 90% adalah Amoxicillin, Cefadroxil dan Cifrofloxacin.
Â
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Apsari, Dwicandra, & Jaelani. (2017). Pola Peresepan Antibiotik Pada Manajemen Faringitis Akut Dewasa di Puskesmas. Jurnal Endurance 2(3) October 2017 (252-257)
Asti, M. (2019). Profil Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Metode ATC/DDD Dan DU 90% Dibangsal Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi.
Azari AA, Barney NP. 2013. Conjunctivitis:a systemic review of diagnosis and treatment. JAMA. 310(6):1721-9.
Gusdilla, Windy (2019). Pola Penggunaan Antibiotik Dengan Metode ATC/DDD Dan DU 90% di Puskesmas Kebun Kopi Dan Puskesmas PAAl X Kota Jambi Periode 2017-2018.
Hasrianna, Annisa nurul, dkk. (2015). Monitoring Penggunaan Antibiotik Dengan Metode ATC / DDD dan DU 90 % Di RSUD Abepura Jayapura, Indonesia. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. 4(3).
ISO Indonesia. (2015). Informasi Spesialite Obat. Volume 49-2014 s/d 2015. Jakarta Barat : Penerbit PT. ISFI. Bab 6, Hal 89.
Muslim, Z. (2018). Antibiotic Prescription To Pediatric In Hospital Bengkulu, Indonesia : ATC/DDD Index. 10 (5), Hal 10-13.
Nugroho, Endro Agung. (2015). Farmakologi Obat-Obat Penting Dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi Dan Dunia Kesehatan (1st ed). Yogyakarta : Pustaka Belajar. Bab VII, Hal 191-202
Guidelines. (2013). Guidelines For ATC classification and DDD assignment 16th edition.https://www.whocc.no/filearchive/publications/1_2019 guidelines.pdf. Bab V, Hal. 38-45
Ingersoll, M. A. (2017). Sex differences shape the response to infectious diseases. PLOS, 13(12), 1–6
Kemenkes RI, (2016). Pasien Cerdas, Bijak Gunakan Antibiotik https://www.whocc.no/filearchive/publications/1_2019 guidelines.pdf. Bab V, Hal. 38-45
Kemenkes. (2017). Kebijakan Peningkatan Penggunaan Obat Rasional (POR). Hal.4.
Kementrian kesehatan. (2017). Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor2406/Menkes/per/XII/2017 tentang pedoman umum penggunaan antibiotik.
WHO,(2017). Generasi Cerdas Bijak Menggunakan Antibiotik. http://www.searo.who.int/indonesia/documents/2nd_winner_writingcompetition_waaw2017.pdf. Halaman : 1-5
WHO, (2018). WHO Beberkan Negara Yang Paling Boros Konsumsi Antibiotik. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4300411/who-beberkan-negara-yang-paling-boros-konsumsi-antibiotik
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License