PERANCANGAN KAWASAN WATERFRONT YANG BERKELANJUTAN DI DESA PESISIR LHOKNGA 2022

Donny Arief Sumarto, Armia Armia, Renny Mildani, Rinal Hardian, Iswanda Iswanda

Abstract


Desa Pesisir Lhoknga yang terletak di Kabupaten Aceh Besar merupakan wilayah dengan potensi sumber
daya alam yang tinggi, terutama pada sektor kelautan dan pariwisata bahari. Namun, kawasan ini
menghadapi tantangan besar seperti abrasi pantai, degradasi lingkungan, keterbatasan infrastruktur publik,
serta minimnya upaya mitigasi terhadap risiko bencana alam, khususnya tsunami. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang kawasan waterfront yang berkelanjutan dengan mengintegrasikan aspek ekologis, sosial,
ekonomi, dan budaya lokal. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif-deskriptif dengan
kombinasi metode observasi lapangan, wawancara partisipatif, studi literatur, dan analisis spasial-zonasi.
Hasil analisis menunjukkan pentingnya pembagian zona fungsional berdasarkan karakteristik ekologi dan
aktivitas masyarakat, yang terdiri dari zona konservasi (restorasi vegetasi pantai dan mangrove), zona
ekonomi produktif (pusat perikanan dan UMKM pesisir), serta zona edukatif-rekreatif (taman interaktif,
jalur evakuasi, dan ruang publik terbuka). Rancangan kawasan ini menerapkan prinsip-prinsip green
infrastructure, seperti drainase berwawasan lingkungan, penggunaan material lokal ramah lingkungan, serta
strategi mitigasi risiko bencana berbasis komunitas. Melalui pendekatan desain partisipatif dan prinsip
keberlanjutan, perancangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir Lhoknga,
memperkuat identitas kawasan, dan menjadi prototipe pengembangan waterfront pesisir yang adaptif
terhadap perubahan iklim dan tantangan lingkungan masa depan.


Keywords


waterfront, keberlanjutan, pesisir, mitigasi bencana, partisipasi masyarakat, infrastruktur hijau.

Full Text:

PDF

References


Arifin, S., & Wibowo, A. (2019).

Perancangan Kawasan Waterfront

Berbasis Green Urbanism di Kota

Pesisir. Jurnal Perencanaan Wilayah dan

Kota, 14(2), 115–126.

https://doi.org/10.14710/pwk.v14i2.115-

BNPB. (2020). Peta Risiko Bencana

Indonesia 2020. Badan Nasional

Penanggulangan Bencana. Retrieved

from https://bnpb.go.id

Carmona, M., Heath, T., Oc, T., &

Tiesdell, S. (2010). Public Places Urban

Spaces: The Dimensions of Urban

Design (2nd ed.). Routledge.

Firman, T. (2018). Urban Development

and Environmental Issues in Indonesia.

In Y. Shaw & I. Altman (Eds.),

Urbanization and Sustainability in Asia

(pp. 175–194). Springer.

Koerniawan, M. D., & Yuliastuti, N.

(2021). Pendekatan Resiliensi dalam

Perancangan Kawasan Pesisir Tangguh

Bencana. Jurnal Arsitektur Lansekap,

(1), 39–48.

https://doi.org/10.22146/jal.v7i1.60000.

Lawrence, D. L. (2006). Designing

Sustainable Waterfronts: Principles and

Best Practices. Journal of Urban Design,

(1), 1–14.

https://doi.org/10.1080/1357480050049

Pranowo, W. S., & Kusumawardhani, A.

(2020). Rancang Kawasan Pesisir

Berkelanjutan: Studi Kasus Desa Pesisir

di Aceh Barat. Jurnal Tata Ruang

Nusantara, 8(3), 155–170.

Setiadi, R., & Hadi, S. (2022). Mitigasi

Bencana Tsunami Melalui Desain

Lanskap Adaptif di Wilayah Pesisir.

Jurnal Mitigasi dan Adaptasi Perubahan

Iklim, 4(2), 87–98.

UN-Habitat. (2014). Planning for

Climate Change: A Strategic Values-

Based Approach for Urban Planners.

United Nations Human Settlements

Programme. Retrieved from

https://unhabitat.org




DOI: https://doi.org/10.33143/jics.v8i2.4922

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal indexed by

Google Schoolari-Journalsi-FocusPortal Garuda