PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI 6-12 BULAN DI GAMPONG KAMPONG PUKAT KABUPATEN PIDIE
Abstract
Menurut World Health Organization (WHO)/United Nations Children’s Fund (UNICEF 2013), lebih dari 50 % kematian anak balita terkait dengan keadaan kurang gizi, dan dua pertiga diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti tidak dilakukan inisiasi menyusui dini dalam satu jam pertama setelah lahir dan pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan. Keadaan ini akan membuat daya tahan tubuh lemah, sering sakit dan gagal tumbuh.(Rivani, 2013). Di Indonesia tahun 2013 hanya 27,5% ibu yang memberikan ASI esklusif danMakanan Pendamping ASI, padahal Kementrian Kesehatan Indonesia sendiri mentargetkan pada tahun 2014 cakupan pemberian ASI dan MP-ASI sebesar 80% (BERITA SATU.com, 2013). Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di Jawa Timur masih sangat tinggi dari tahun 2011-2012, salah satunya penyakit diare yang kuat dugaan 70% kejadian tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan perilaku ibu dalam memperhatikan keamanan serta kebersihan pengolahan makanan pendamping ASI (Siswono, 2012).
Kata kunci : Pentingnya Pemberian MP-ASI Pada Bayi 6-12 Bulan
According to the World Health Organization (WHO)/United Nations Children's Fund (UNICEF 2013), more than 50% of deaths of children under five are related to malnutrition, and two-thirds of these deaths are related to inappropriate feeding practices for infants and children, such as early initiation of breastfeeding within the first hour after birth and complementary feeding is not carried out too early or too late. This situation will make the immune system weak, often sick and fail to grow (Rivani, 2013). In Indonesia in 2013 only 27.5% of mothers gave exclusive breastfeeding and complementary foods, even though the Indonesian Ministry of Health itself targets that in 2014 the coverage of breastfeeding and complementary feeding is 80% (BERITA SATU.com, 2013). Extraordinary events (KLB) of disease in East Java are still very high from 2011-2012, one of which is diarrhea, which is strongly suspected of 70% of the incidence due to a lack of knowledge and behavior of mothers in paying attention to the safety and cleanliness of processing complementary foods for breast milk (Siswono, 2012).
Keywords: The Importance of Complementary Feeding for Babies 6-12 Months
Full Text:
PDFReferences
Depkes RI. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Kompas. Penting, (2012), Antisipasi Patah Tulang, Tersedia pada http://health.kompas.com/read/2012/06/25/0735528/Penting.Antisipasi.Patah. Tulang
Marimbi. (2010).Tumbuh Kembang, Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika
Pratiwi, D., (2009). Gigi Sehat dan Cantik, Pertama. ed. Buku Kompas, Jakarta: 6- 10
Rivani. Pelatihan Pemberian Makan Bayi dan Anak. Diakses tanggal 9 November, 2013. Http://google.com
. Siswono, Tatag Y.E. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains. FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Wijayakusuma, H. (2006). Tanaman Obat untuk Penyakit Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Refbacks
- There are currently no refbacks.