PENYULUHAN CARA MENGURANGI DISMENORE DENGAN KOMPRES AIR HANGAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUTIARA BARAT KABUPATEN PIDIE
Abstract
Prevalensi dismenore di Indonesia diperkirakan 55% perempuan dengan usia reproduktif kesulitan beraktifitas karena mengalami nyeri selama menstruasi. Angka kejadian prevalensi nyeri menstruasi berkisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif. Dari tiga perempat jumlah wanita tersebut mengalami dismenore dengan intensitas yang ringan atau sedang. Prevalensi dismenore di Aceh cukup besar, penderita dismenore mencapai 50-60%. Angka kejadian dismenore primer berkisar 54,89% sedangkan sisanya 45,11% adalah dismenore sekunder. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi pengetahuan tentang cara mengurangi dismenore dengan kompres air hangat pada remaja. Metode pengadian masyarakat ini menggunakan penyuluhan (ceramah dan Tanya jawab) serta demonstrasi cara melakukan kompres hangat. Kesimpulan: terdapat peningkatan pengetahuan remaja tentang kompres air hangat dan efektif mengurangi dismenore pada remaja. Saran: Diharapkan kepada remaja terapi kompres air hangat ini dapat menjadi salah satu cara yang efektif dan mudah yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri haid sehingga tidak mengganggu aktifitas sehari.hari.
Kata Kunci: Dismenore, kompres air hangat
The prevalence of dysmenorrhea in Indonesia is estimated at 55% of women of reproductive age who have difficulty carrying out activities because they experience pain during menstruation. The prevalence rate of menstrual pain ranges from 45-95% among women of productive age. Three-quarters of these women experience dysmenorrhea with mild or moderate intensity. The prevalence of dysmenorrhea in Aceh is quite large, with dysmenorrhea sufferers reaching 50-60%. The incidence of primary dysmenorrhea is around 54.89%, while the remaining 45.11% is secondary dysmenorrhea. The aim of this community service is to provide knowledge about how to reduce dysmenorrhea with warm water compresses in teenagers. This community service method uses counseling (lectures and questions and answers) as well as demonstrations on how to apply warm compresses. Conclusion: there is an increase in teenagers' knowledge about warm water compresses and they are effective in reducing dysmenorrhea in teenagers. Suggestion: It is hoped that warm water compress therapy for teenagers can be an effective and easy way to reduce menstrual pain so that it does not interfere with daily activities.
Keywords: Dysmenorrhea, warm water compress
Full Text:
PDFReferences
Arisman MB. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Atikah Proverawati. (2017). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha Medika.
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Aceh 2019
Fernández-MartÃnez, E., Onieva-Zafra, M. D., & Parra-Fernández, M. L. (2018). Lifestyle and prevalence of dysmenorrhea among Spanish female university students. PLoS One, 13(8), 1-11.
Kemenkes RI. Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Vol. 26, Kementerian Kesehatan RI. 2019. p. 285–9.
Michael et al. (2020). Knowledge and practice of adolescent females about menstruation and menstruation hygiene visiting a public healthcare institute of Quetta, Pakistan. BMC Women’s Health, 20(4) : 1-8.
Pusdatin. Infodatin Reproduksi Remaja. Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja 1 (2017).
Sulaeman, R., & Yanti, R. (2019). Pengetahuan Remaja Putri Tentang Kompres Hangat Mengurangi Nyeri Dismenore. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 1(2), 25. https://doi.org/10.32807/jkt.v1i2.34 Vellyza Colin, Buyung Keraman, D. R. (2019).
Susanna Lehtimaki, & Schwalbe, N. (2019). Adolescent Health: The missing population in Universal Health Coverage. 1–32.
Refbacks
- There are currently no refbacks.