Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Marbun Tonga Marbun Dolok Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2021
Abstract
Stunting masih menjadi permasalahan dalam masalah gizi dan tumbuh kembang  anak di Indonesia. Stunting di kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2019 sebesar 41.4 %. Prevalensi stunting di desa Marbun Tonga Marbun Dolok sebesar 38,6 %. Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari EPPGBM dan data primer melalui wawancara. Variabel yang diteliti meliputi pengetahuan ibu,Pola asuh, sosial ekonomi, akses sanitasi dan pemberian ASI eksklusif.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 sampel. Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah pengetahuan ibu  p-value 0.015( 95 % CI 0.562-1.772) , Pola Asuh Ibu p value 0.034( 95%CI 0.337-2.374), sosial ekonomi dengan p value 0.022 ( 95 %CI 0.347-2.778) dan pemberian ASI ekslusif p value 0.018 ( 95% CI0.138-1.571). Variabel yang tidak berhubungan Akses sanitasi dengan p value 0.716 ( 95% CI 0.339-2621). Hasil analisis multivariat pengetahuan ibu memiliki risiko paling tinggi terhadap kejadian stunting (p=0,035 OR=4.458) (95% CI 0.562-1.772). Pengetahuan Ibu  merupakan faktor yang paling dominan dalam hubungannya dengan kejadian stunting pada Balita. Pengetahuan penting peranannya dalam menentukan asupan makanan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap perilaku dan pola asuh dalam memilih makanan yang akan berdampak pada asupan gizinya.
Kata Kunci : Kejadian Stunting, Pengetahuan Ibu, Pola Asuh ,Sosial ekonomi,ASI Ekslusif
Stunting is still a problem in terms of nutrition and child development in Indonesia. Stunting in Humbang Hasundutan district in 2019 was 41.4%. The prevalence of stunting in Marbun Tonga Marbun Dolok village is 38.6%. Knowing the factors associated with the incidence of stunting in toddlers. This research is observational with cross sectional design using secondary data from EPPGBM and primary data through interviews. The variables studied included mother's knowledge, parenting, socio-economic, access to sanitation and exclusive breastfeeding. The sampling technique used total sampling. The number of samples in this study were 80 samples. The results showed that the variables related to the incidence of stunting were maternal knowledge, p-value 0.015 (95% CI 0.562-1.772), Maternal Parenting, p-value 0.034 (95%CI 0.337-2.374), socio economic with p-value 0.022 (95%CI). 0.347- 2.778) and exclusive breastfeeding p value 0.018 (95% CI0.138-1.571). Unrelated variables Access to sanitation with p value 0.716 (95% CI 0.339-2621). The results of the multivariate analysis of knowledge that mothers had the highest risk of stunting (p=0.035 OR=4.458) (95% CI 0.562-1.772). Mother's knowledge is the most dominant factor in relation to the incidence of stunting in children under five. Knowledge plays an important role in determining food intake. A person's level of nutritional knowledge affects behavior and parenting patterns in choosing foods that will have an impact on nutritional intake.
Keywords: Stunting Incidence, Mother's Knowledge, Parenting Pattern, Socio economic, Â Â Â Â Â Â Â Exclusive Breastfeeding
Â
Full Text:
PDFReferences
Adriani, Merryana, Dr,SKM, M. Ke. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. KENCANA.
Adriani Merryana & Prof.Wijatm Bambang. 2014. Gizi Dan Kesehatan Balita Peranan Micro Zinc Pada Pertumbuhan Balita. Prenada Media.
Anshori, H. &. Nuryanto. 2013. “Faktor Resiko Kejadian Stun Ting Pada Anak Usia 12-24 Bulan ( Studi Di Kecamatan Semarang Timur ).†Jornal of Nutrition College 2(675– 681):4.
Apriani, Lina, Jurusan Gizi, Kesehatan Masyarakat, and Undip Semarang. 2018. “Hubungan Karakteristik Ibu, Pelaksanaan Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (Phbs) Dengan Kejadian Stunting (Studi Kasus Pada Baduta 6 - 23 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang Sawit Kota Surakarta).†Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) 6(4):198–205.
Apriyanti, Laeli, Bagoes Widjanarko, and Budi Laksono. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Jamban Keluarga Di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.†Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia 14(1):1. doi: 10.14710/jpki.14.1.1-14.
Aramico, Basri, Toto Sudargo, and Joko Susilo. 2016. “Hubungan Sosial Ekonomi, Pola Asuh, Pola Makan Dengan Stunting Pada Siswa Sekolah Dasar Di Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.†Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) 1(3):121. doi: 10.21927/ijnd.2013.1(3).121-130.
Aridiyah, Farah Okky, Ninna Rohmawati, and Mury Ririanty. 2015. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pedesaan Dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas).†Pustaka Kesehatan 3(2721–3218):163–70.
Arikunto S. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.†Jakarta ;Rineka Cipta
–23.
Astuti Dian Kusuma. 2016. “Hubungan Pola Asuh Dan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Stunted Pada Balita Usia 7-24 Bulan Di Desa Hargorejo, Kulon Progo.†UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
Balitbangkes. 2018. “Riskesdas 2018.†Kementrian Kesehatan RI.
Bappenas. 2018. “Penurunan Prevalensi Stunting Proyek Prioritas Nasional.â€
Https://Www.Bappenas.Go.Id.
Bella, Febriani Dwi, Nur Alam Fajar, and Misnaniarti. 2020. “Hubungan Antara Pola Asuh Keluarga Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Pada Keluarga Miskin Di Palembang.†Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas 5(1):15–22.
Bishwakarma, Ramu. 2011. “Spatial Inequality in Child Nutrition in Nepal: Implications of Regional Context and Individual/Household Composition.†marylan,college Park.
Nababan D , Rizabuana, Evawani Aritonang &Wirsal Hasan. 2017. “Factors Associated with Stunting among Children Aged 0-24 Months in Kecupak, Pakpak Bharat District, North Sumatra: A Case-Control Study.†Journal of Research in Ecology 5(820–829).
Febriani, Windy, Samino, and Nurhalina Sari. 2016. “Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS).†Jurnal Dunia Kesmas 5(3):121– 30.
Handayani, Sri, Wiwin Noviana Kapota, and Eka Oktavianto. 2019. “Hubungan Status Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Batita Usia 24-36 Bulan Di Desa Watugajah Kabupaten Gunungkidul.†Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan 14(4):287. doi: 10.35842/mr.v14i4.226.
Indrastuty, Dini, and Pujiyanto Pujiyanto. 2019. “Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Dari Balita Stunting Di Indonesia: Analisis Data Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014.†Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia 3(2). doi: 10.7454/eki.v3i2.3004.
Indrawati, Sri and Warsiti. 2016. “Hubungan Pemberian Asi Esklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun Di Desa Karangrejek Wonosari Gunungkidul.†Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. “Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.â€Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. “Pusat Data Dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia.†Kementrian Kesehatan RI. 2018. “Buletin Stunting.†Kementerian Kesehatan RI 301(5):1163– Kementrian Kesehatan RI. 2019. “Survei Status Gizi Balita.â€
Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 188.44/528/KPTS/2020 Tahun 2020 tentang Penetapan Upah Minimum (UMP dan UMK) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2021
Kullu, Venny Marisai, Yasnani, and Lestari Hariati. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017.†Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 3(2):1–11.
Lailatul, Muniroh, and C. Ni’mah. 2015. “Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin.†Media Gizi Indonesia 10(2015):84–90. doi: Vol. 10, No. 1 Januari–Juni 2015:
hlm. 84–90 terdiri.
Laili, Ayik Nikmatul. 2019. “Pengaruh Sanitasi Di Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita.†Jurnal Kebidanan 8(1):28–32. doi: 10.47560/keb.v8i1.192.
Larasati, Nadia Nabila. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan Di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017.†Skripsi 1–104.
Louisa A. Langi, Regina Agape C. Toding. 2020. “Hubungan Pemberian Asi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Usia 2-5 Tahun Di Puskesmas Manggar Baru, Balikpapan Periode Juli-Agustus 2019
Maternity, D., Anjani, A., D., Evrianasari, N. 2018. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita, & Anak Prasekolah. edited by ANDI. Yogyakarta.
Meilyasari, F & Isnawati, M. 2014. “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12bulan Di Desa Purwokerto.†Journal of Nutrition College 3:16–25.
Nasikhah, Roudhotun. 2012. “Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita.†1–27.
Ngaisyah Dewi Rr. 2015. “Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul.†Jurnal Medika Respati X(1907–3887).
Ni`mah Khoirun, and Siti Rahayu Nadhiroh. 2015. “Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita.†Media Gizi Indonesia 10(1):13–19.
Noviana, Ulva, and Heni Ekawati. 2019. “Analisis Faktor Berat Badan Lahir, Status Ekonomi Sosial, Tinggi Badan Ibu Dan Pola Asuh Makan Dengan Kejadian Stunting.†(2010):31– 45.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v7i2.1770
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License