FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOPELMA DARUSSALAM KOTA BANDA ACEH TAHUN 2020

Meutia Paradhiba, Sahbainur Rezeki

Abstract


Stunting atau pendek merupakan indikator status gizi kronis yang dapat menggambarkan pertumbuhan yang tidak optimal karena malnutrisi jangka panjang. Dinkes kota Banda Aceh menemukan prevelensi angka stunting pada balita di tahun 2016 menjadi 27,1%. stunting pada balita di Kota banda Aceh masih menjadi masalah masyarakat. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh tahun 2020.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain case control dengan populasi yaitu seleuruh anak balita di wilayah kerja Puskesmas Kopelma, total sampel adalah 53 balita sampel case dan 53 balita sampel control. Tehnik pengambilan sampel adalah teknik matching dan simple random sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 april – 9 mei 2020. Cara pengumpulan data dengan metode wawancara. Selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% dan mencari nilai OR pada tabulasi 2x2. Ha diterima p value <0,05.Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa balita dengan asupan energi tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 13 balita (24,5%). Balita dengan asupan protein tidak adekuat dan mengalami stunting berjumlah 38 balita (71,7%). Balita yang terkena penyakit infeksi dan mengalami stunting berjumlah 24 balita (45,3%). Balita yang tidak memiliki riwayat ASI ekslusif berjumlah 35 balita (66%). Balita yang memiliki riwayat BBLR dan mengalami stunting berjumlah 12 balita (22,6%).Kesimpulan dan saran : Faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita adalah asupan protein (p value=

0,000, OR= 0,103), penyakit infeksi (p value= 0,003, OR= 4,046), riwayat ASI ekslusif (p value=

0,011, OR= 2,963),BBLR (p value= 0,026, OR= 4,878). Asupan energi (p value= 0,816, OR= 0,806) bukan merupan faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas kopelma Darussalam. Diharapkan Ibu balita untuk memperhatikan tumbuh kembang balita dengan pemenuhan asupan makanan sesuai kebutuhan, menjaga lingkungan dan membawa balita ke pelayanan kesehatan.

 

Kata Kunci       : stunting, faktor pengaruh, balita


Full Text:

PDF

References


Anindita, P. 2012. Hubungan tingkat pendidikan Ibu, pendapatan keluarga, kecukupan protein dan seng dengan stunting pada balita usia 6-35 bulan. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 2. Hal 671-626.

Anshori, H A. 2013. Faktor risiko kejadian pada anak usia 12-14 bulan (studi di Kecamatan Semarang Timur). Universitas Diponegoro.

Anisa, Paramitha. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia

-60 bulan di kelurahan Kalibaru Depok tahun 2012. Univestas Indonesia.

Anugraheni, H. S. 2012. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di kecamatan pati, kabupaten pati. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Amanda, Ameilia. 2014. Hubungan asupan zat gizi (energi, protein, zat besi dan seng), stunting dan psikososial denagn status motorik anak usia 3-6 tahun di PAUD wilayah binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran lama tahun 2014. Universitas Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Nadiyah, Briawan, Dodik dan Martianto, Drajat. 2008. Faktor risiko stunting pada anak usia 0-23 bulan di provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan. Vol.9 No.2 Hal.125-132.

Nasikhah, Roudhotun dan Margawati, Ani .2012. Faktor resiko kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal of nutrition college. Vol.1

No.1 Hal.176-184.

Ni’mah, Khoirun dan Nadhiroh, Siti Rahayu .2015. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada Yunitasari L. 2012. Perbedaan intellegence quotion (IQ) antara anak stunting dan tidak stunting umur 7-12 tahun di Sekolah Dasar (studi pada siswa SD Negeri buara 04

Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol.1 No.2 Hal.586-595.

Purwandini, K. dan Kartasurya, M. 2013. Pengaruh pemberian mikronutrient sprinkle terhadap perkembangan motorik anak stunting usia 12-36 bulan. Journal Of Nutrition College. Vol.2 No.1 Hal.147-163.

Preedy VR. 2012. Handbook of growth dan growtg monitoring in health and disease. New York:

springer. Vol 1.

UNICEF. 2010. Penuntun Hidup Sehat - edisi 4. Jakarta : pusat promosi kesehatan - Kementrian Kesehatan RI. Available at : www.factsforlifeglobal.org (di akses pada

januari 2020).




DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v6i2.1859

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706

Principal Contact

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id

 

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License