Faktor Risiko Wasting pada Balita di UPTD Puskesmas Luahagundre Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Tahun 2019
Abstract
Wasting gabungan dari istilah kurus (wasted) dan sangat kurus (severe wasted) yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan ambang batas (Z- score) <-2 SD.Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor resiko wasting pada balita di UPTD Puskesmas Luahagrandre Miniamolo Kabupaten Nias Selatan. Desain dengan pendekatan case control. Populasi seluruh ibu yang memiliki balita umur 6-59 bulan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Luahagrandre Miniamolo Kabupaten Nias Selatan 795 orang. Sampel accidental sampling sebanyak 43 responden untuk kelompok case dan kelompok control. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariate. Hasil penelitian tidak ada hubungan pendidikan ibu terhadap wasting pada balita di UPTD Puskesmas Luahagrandre Miniamolo Kabupaten Nias Selatan. Masing-masing variabel yang memiliki nilai signifikan < 0,05 variable pekerjaan ibu, pendapatan, penyakit infeksi dan riwayat pemberian ASI dan nilai Exp(B) terbesar terdapat pada variabel penyakit infeksi. Pendidkan ibu bukan merupakan faktor risiko wasting dan pekerjaan ibu, pendapatan, penyakit infeksi dan riwayat pemberian ASI merupakan faktor risiko wasting pada balita. Variabel yang paling signifikan menjadi faktor risiko wasting adalah penyakit infeksi. Disarankan kepada UPTD Puskesmas Luahagrandre Miniamolo Kabupaten Nias Selatan agar melakukan kegiatan penyuluhan kepada para ibu yang memiliki balita baik dalam pelaksanaan posbindu ataupun kunjungan ke rumah mengenai faktor risiko wasting pada balita dan perlu ditingkatkan pengawasan penyakit infeksi.
Kata Kunci : Faktor Risiko, Wasting, Balita
Wasting is a word that combines the phrases wasted and severely wasted and is based on a threshold (Z-score) <- 2 SD for Body Weight for Length (W/B) or Weight for Height (BB/TB). The goal of the study at the UPTD Puskesmas Luahagudre Maniamolo, South Nias Regency, was to investigate the risk factors for wasting in children under the age of five. Design with a case control approach. The population of all mothers with toddlers aged 6-59 months in the working area of the UPTD Puskesmas Luahagudre Maniamolo, South Nias Regency, was 795 people. Accidental sampling as many as 43 respondents for the case group and control group. Data analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis. The results showed that there was no relationship between maternal education and wasting in children under five at Luahagudre Maniamolo Health Centre. Each variable that has a significant value <.05 on the variables of mother's occupation, income, infectious disease and history of breastfeeding and the largest Exp(B) value is found in the infectious disease variable. In children under the age of five, the mother's education is not a risk factor for wasting, but the occupation, income, infectious illness, and history of breastfeeding are. Infectious illness is the most significant variable as a risk factor for wasting. It is suggested to Luahagudre Maniamolo Health Center in South Nias Regency to conduct outreach activities to mothers with toddlers, including posbindu or home visits to discuss risk factors for wasting in toddlers and the need to strengthen infectious disease monitoring.
Keywords: Risk Factors, Wasting, Toddlers
Full Text:
PDFReferences
S M. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika; 2016
Wirawan S dkk. Penyuluhan dengan Media Audio Visual dan Kenverseional terhadap Penegtahuan Ibu Anak Balita. J Kesehat Masy. 2014;10(1):80–7
Child J, Estimates M. Unicef WHO World Bank Group. Levels and trends in child malnutrition. 2017;
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Rencana Pembangunan Jangka. Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Jakarta; 2014.
RI K. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. In: Anak DJBGDKId, editor. Kemenkes RI. 2020;(3):1–78.
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018. 2018;
RI K. Laporan Akhir Penelitian Studi Status Gizi Balita di Indonesia Tahun 2019.
Pusat Litbang Upaya Kesehatan Masyarakat. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementrian Kesehatan Repblik Idonesia: Jakarta; 2019. 2019;
RI KK. Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kemenkes; 2018. 2019;
Santos KA SK, Szhok NC KR. Protein energy malnutrition and its association with immunization status and common mordities among 1-5 years aged children in Southern part of India, Mysore. IJCRR. 2013;5(2):105-10. 2014;26:1–2.
Rochmawati. Marlenywati, Waliyo E. Gizi Kurus (Wasting) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas kota Pontianak. J Vokasi Kesehat. 2016;2(2):336-42.
Susila. Metode. Penelitian Epidemiologi Bidang Kedokteran dan Kesehatan. Cetakan pertama. Yogyakara: Bursa Ilmu; 2013.
Prawesti K. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wasting pada Balita Usia 6-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Piyungan. Skripsi. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta. 2018. 2018;
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v8i2.2344
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License