ANALISIS FAKTOR KEJADIAN RESIKO STUNTING PADA ANAK BATITA DI WILAYAH PESISIR KEC. SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH 2024
Abstract
Stunting merupakan indikator kekurangan gizi kronis atau masalah gizi masa lalu yang diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko terjadinya stunting pada balita bawah tiga tahun di wilayah Pesisir dalam Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh Tahun 2024. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain Crosseksional Study. Pengumpulan data menggunakan data primer dan kuesioner. Populasi yang digunakan sebanyak 650 orang dengan sampel 162 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara penyakit infeksi, asupan protein, pengetahuan ibu, serta perilaku hidup sehat (p value = 0.466). Sedangkan perilaku pencegahan stunting (p value = 0.000) dan pola asuh stunting berpengaruh signifikan. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu faktor-faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di wilayah pesisir adalah sikap ibu dan pola asuh.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditianti, Prihatini, S., & Hermina. (2016). Pengetahuan, Sikap dan Prilaku Individu tentang Makanan beranekaragam sebagai salah satu indikator kelurga sadar gizi (KADARZI). Buletin Penelitian Kesehatan , 44 (2), 117-126.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif pada Balita Stunting dan Non Stungting. Media Gizi Indonesia , 11 (1), 61-69.
Erika,dkk, 2021. Gizi Masyarakat Pesisir
Febriyani, W. (2017). Gamabaran Status Gizi, Asupan, dan i BogorKualitas Konsumsi Makanan Pada Ibu dan Balita di Desa Sinar Sar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Anak Usia Dini , 2 (1), 59-70.
Kemenkes RI, dalam Laporan SSGI Tahun 2023
Mikhail, W. Z., Sobby, H. M., & El-Sayed, H. S. (2013). Effect of Nutritional Status on Growth pattern of Stunted Preschool Children in Egypt. Academic Journal of Nutrition, 2 (1), 1-09.
Mitra. (2015). Permasalahan anak pendek (stunting) dan intervesi untuk mencegah terjadinya stunting (suatu kajian kepustakaan). Jurnal kesehatan komunitas , 2 (6), 254-261.
Nimah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia , 10 (1), 13-19.
.
Oktarina, Z., & Sudiarti, T. (2013). Faktor Resiko Stunting pada Balita (24-59 bulan) di Sumatra. Jurnal Gizi dan Pangan , 8 (3), 175-180.
Priono, D. I., Sulistiyani, & Ratnawati, L. Y. (2015). Determinan Kejadian stunting pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Randuagung Kabupaten Lumajang. Jurnal Pustaka Kesehatan , 3 (2), 349-355.
Purwaninggrum, S., & Wardani, Y. (2012). Hubungan antara asupan makanan dan status kesadaran gizi keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja puskesmas Sewon I bantul. KES MAS , 6 (3), 190-202.
Sari, E. M., Juffrie, M., Nurani, N., & Sitaresmi, M. N. (2016). Asupan Protein, Kalsium dan Fosfor pada Anak Stunting dan tidak Stunting Usia 24-59 Bulan. Jurnal Gizi Klinik Indonesia , 4 (12), 152-159.
Sulistianingsih, A., & Yanti, D. A. (2015). Kurangnya Asupan Makan sebagai Penyebab Kejadian Balita Pendek (Stunting). Jurnal Dunia Kesehatan , 5 (1), 71-75.
Sunarti, & Nugrohowati, A. K. (2014). Korelasi Status Gizi, Asupan Zat besi dengan Kadar Feritin pada anak usia 2-5 tahun di kelurahan Semanggi Surakarta. Kesehatan masyarakat , 8 (1), 11-18.
DOI: https://doi.org/10.33143/jhtm.v11i1.4768
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2615-109X
p-ISSN: 2442-4706
Principal Contact
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM)
Universitas Ubudiyah Indonesia - Jl. Alue Naga Desa Tibang, Banda Aceh 23114, Indonesia
Phone: 0651-7555566
Fax: 0651-7555566
Email: dppm@uui.ac.id
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License