PERBANDINGAN GENIUS LOCI PADA ARSITEKTUR TRADISIONAL DAN KONTEMPORER

Rinal Hardian, Alfitra Mirza

Abstract


Munculnya gerakan arsitektur baru yang akan menjadi arsitektur alternative sebagai pengganti arsitektur
modern. Arsitektur alternatif yang muncul diharapkan untuk mampu mengembalikan proses disain yang
lebih mengutamakan manusia dan lingkungan yang menjadi identitas suatu tempat yang disebut dengan
genius loci. Provinsi Aceh merupakan provinsi paling barat Indonesia yang memiliki elemen genius locinya
sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan mengkaji keempat elemen genius loci yaitu
ruang, karakter, spirit dan identifikasi orientasi terhadap arsitektur ruangdalam membentuk rumah tinggal
masyarakat Aceh, baik pada rumah tradisional maupaun rumah kontemporer Aceh saat ini. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan ruang, karakter, spirit,
identifikasi dan orientasi terhadap pola dan orientasi, waktu dan material bangunan, organisasi ruang,
ontropologi rumah dan struktur bangunan rumah Aceh tradisional dan rumah Aceh kontemporer yang
diperoleh dari beberapa sampel yang diambil dari lokasi penelitian. Hasil dari penelitian ini menekankan
spirit of place Islam dan aturan-aturan di dalamnya yang menjadi acuan terhadap segala aktifitas siklus
kehidupan dan arsitektur masyarakat tersebut seperti terlihat pada; 1). Orientasi rumah tradisional yang
sejajar timur-barat (Kiblat), 3). Peletakan batu pertama yang diiringi dengan acara berdoa, 3). Jumlah anak
tangga dengan bilangan ganjil, 4). Munculnya panteu sebagai tempat untuk menerima tamu asing atau yang
bukan muhrim bagi penghuni rumah yang perempuan, 5). Bentuk dan ukuran jendela yang melindungi
penghuni dari pandangan pengamat dengan ketinggian dan ukuran yang relatif kecil, 6). Kehadiran kama
manyang sebagai tempat untuk memandikan jenazah, serta tempat beristirahatnya orang tua yang sudah
uzur, serta orang yang sedang dalam masa persalinan, 7). Letak mon sebagai area bersuci dan wc yang
terpisah guna menghindarkan mon dari kotoran dan najis, 8). Letak dan posisi mon yang berada di belakang
rumah serta tidak menghadap ke arah Kiblat yang merupakan orientasi umat Islam ketika beribadah, 9).
Keberadaan ruang tamu yang digunakan untuk kaum laki-laki dan ruang belakang untuk perempuan ketika
mengadakan acara keagamaan dan upacara adat lainnya, serta 10). Pekarangan yang luas baik secara pribadi
maupun kelompok yang digunakan bersama ketika menjemur hasil panen maupun untuk tempat
mengadakan acara dan pesta. Secara keseluruhan ruang dalam rumah tinggal kontemporer Aceh Utara saat
ini mengikuti adat Aceh yang sesuai dengan syariat Islam mulai dari proses pembangunannya, kehidupan
sehari-hari dari acara kelahiran sampai acara kematian penghuninya


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This journal indexed by

Google SchoolarPortal Garuda