STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DENGAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY DALAM IDENTIFIKASI PRODUK HALAL
Abstract
Abstrak: Pesatnya pertumbuhan ekonomi syariah tentunya sejalan dengan perkembangan teknologi. Dalam ekonomi Syariah, produk ber label halal merupakan suatu keharusan, namun dengan bervariasinya penjual dan memastikan bahwa produk yang dijual halal maka perlu teknologi untuk mengidentifikasinya. Produk makanan merupakan komoditas terbanyak dalam permintaan wisatawan. Saat memilih makanan, sebagian besar konsumen lebih mengutamakan rasa daripada kehalalannya. Memahami produk yang halal memiliki pengaruh yang besar dalam beberapa hal, seperti agama, kesehatan, kesadaran kita sebagai konsumen, dan perkembangan teknologi. Demikian pula, Pemerintah memberikan perlindungan melalui undang-undang terkait kehalalan produk, seperti UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, dan UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Semua hal ini penting dalam masyarakat kita yang beraneka ragam dan maju seperti sekarang ini. LPPOM MUI merupakan lembaga pemerintah di Indonesia yang mengawasi kehalalan produk, sementara BPOM bertugas mengevaluasi keamanan produk dari sudut pandang kesehatan. Masalah dalam penelitian ini adalah masyarakat kesulitan dalam mengidentifikasi status kehalalan suatu produk dan mudahnya penyalahgunaan logo halal. Beberapa konsumen kurang mengetahui makna dan kegunaan logo halal, sehingga diperlukan peningkatan pemahaman dan edukasi mengenai hal ini. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih fokus pada deskripsi dan penjelasan secara detail tentang suatu fenomena atau kejadian. Hasil penelitian ini adalah menciptakan aplikasi mobile dengan teknologi AR untuk membantu mengidentifikasi produk halal dengan visualisasi produk dalam bentuk 3D dan informasi sertifikat halal melalui pemindaian nama kemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ini berhasil membantu masyarakat memahami dan mendapatkan informasi tentang sertifikat produk halal, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memperhatikan status kehalalan suatu produk.
Keywords: Ekonomi Syariah, Teknologi, Augmented Reality, Produk Halal
Abstract: The rapid growth of the sharia economy is of course in line with technological developments. In the Sharia economy, products with a halal label are a must, but with the variety of sellers and ensuring that the products sold are halal, technology is needed to identify them. Food products are the commodity most in demand by tourists. When choosing food, most consumers prioritize taste over halalness. Understanding halal products has a big influence on several things, such as religion, health, our awareness as consumers, and technological developments. Likewise, the Government provides protection through laws regarding halal products, such as Law no. 23 of 1992 concerning Health, Law no. 7 of 1996 concerning Food, and Law no. 8 of 1999 concerning Consumer Protection. All of these things are important in our today's diverse and advanced society. LPPOM MUI is a government agency in Indonesia that monitors the halalness of products, while BPOM is tasked with evaluating product safety from a health perspective. The problem in this research is that people have difficulty identifying the halal status of a product and the ease of misuse of the halal logo. Some consumers do not know the meaning and use of the halal logo, so increased understanding and education regarding this matter is needed. The type of research carried out by researchers uses a qualitative approach which focuses more on detailed descriptions and explanations of a phenomenon or event. The result of this research is to create a mobile application with AR technology to help identify halal products by visualizing the product in 3D and halal certificate information by scanning the packaging name. The research results show that this application is successful in helping people understand and obtain information about halal product certificates, as well as increasing awareness about the importance of paying attention to the halal status of a product.
Keywords: Sharia Economy, Technology, Augmented Reality, Halal Products
Full Text:
PDFReferences
Ali, M. (2016). Konsep makanan halal dalam tinjauan syariah dan tanggung jawab produk atas produsen industri halal. AHKAM: Jurnal Ilmu Syariah, 16(2), 291-306.
Susamto, A. A. (2020). Toward a New Framework of Islamic Economic Analysis. The American Journal of Islam and Society, Volume 37 Nomor 1-2, 103 – 123
Kusuma, B. E., Tanzil, M. T., & Cenderawan, R. (2019). Analisa dan Perancangan Teknologi Augmented Reality Berbasis Android dalam Memberikan Petunjuk Navigasi Ruangan pada Universitas Pelita Harapan Kampus Medan. Journal Information System Development (ISD), 4(1).
Sagala, R., Rofiqul, U. M. A. M., Thahir, A., Saregar, A., & Wardani, I. (2019). The effectiveness of stem-based on gender differences: The impact of physics concept understanding. European Journal of Educational Research, 8(3), 753-761.
Sarifudin, S. (2019). Hukum Islam Progresif: Tawaran Teori Maslahat At-Thufi sebagai Epistemologi untuk Pembangunan Hukum Nasional di Indonesia. Jurnal Wawasan Yuridika, 3(2), 135-154.
Alfikri, L. R., & Fauzi, A. (2022). Politisasi Sertifikat Halal. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM), 3(2), 242-249.
Nasional/, Kementerian Perencanaan Pembangunan, and Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2018. “Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 (Kajian Analisis Ekonomi Syariah Di Indonesia.â€
DOI: https://doi.org/10.33143/jics.v9i2.3602
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This journal indexed by